Mohon tunggu...
Bagus Yudananto N
Bagus Yudananto N Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi bidang Marketing Communication dan Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi

Urip Iku Urup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia, Industri Budaya, dan Komunikasi Global

1 Desember 2020   13:59 Diperbarui: 1 Desember 2020   14:16 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film Bali: Beats of Paradise tersebut mengingatkan saya akan istilah contra-flow mengenai sebuah pergerakan budaya dimana seorang individu dikatakan hidup di antara berbagai budaya. 

Dengan kata lain, seorang individu harus menjalani cara hidup baru di daerah asing, namun di satu sisi individu ini mempertahankan cara hidup maupun budaya lama mereka. Di Indonesia sendiri, contra-flow seperti ini memang telah dirasakan oleh para keturunan Tionghoa. Mulai berkembagnnya penduduk Tionghoa di Indonesia juga dilihat oleh industri media seperti Metro TV yang memiliki program khusus berbahasa Mandarin. 

Namun, hal yang cukup mengejutkan adalah ternyata fakta bahwa Indonesia menjadi negara berpenduduk terpadat nomor empat di dunia ternyata justru tidak adanya produk budaya yang mampu mengangkat ke-khas-an dari Indonesia. Tentu ini menjadi refleksi bersama bahwa seharusnya hal tersebut menjadi sebuah peluang bagi Indonesia agar dapat dikenal secara luas sama halnya seperti produk budaya Bollywood milik India hingga Telenovela milik Amerika Latin.

Lagi-lagi era keterbukaan informasi di era globalisasi ini bisa jadi sebuah ancaman maupun peluang, tergantung bagaimana menyikapinya. Kemajuan teknologi juga sejatinya dapat dimanfaatkan sebagai sarana dan medium bagi pelestarian nilai-nilai budaya lokal agar tidak terkikis oleh paparan dari budaya asing yang masuk melalui media.

Daftar Pustaka

  1. Kamalipour, Yahya R., & Artz, Lee. (2003). The Globalization of Corporate Media Hegemony. State University of New York Press: New York, USA. 

  2. Website resmi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) diakses pada tanggal 30  November 2020 pada pukul 22.00 melalui https://saifulmujani.com/kebangkitan-film-indonesia/ .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun