Mohon tunggu...
Bagus Ikhwansyah
Bagus Ikhwansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Haiii Aku Bagusss. Terimakasih sudah membaca artikelku, babayyy.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Negatif Media di Era Perubahan Teknologi: Ancaman di Balik Kemajuan

15 November 2024   16:04 Diperbarui: 15 November 2024   16:16 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi telah berkembang dengan kecepatan yang luar biasa, mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita berinteraksi, bekerja, dan mengonsumsi informasi. Media, yang berfungsi sebagai saluran utama penyebaran informasi dan komunikasi, menjadi salah satu entitas yang paling terdampak oleh perkembangan teknologi ini. Meskipun teknologi media membawa banyak manfaat, seperti kemudahan akses informasi dan koneksi global, ada banyak konsekuensi negatif yang mengintai. Esai ini akan membahas beberapa dampak negatif tersebut yang memengaruhi kehidupan pribadi, sosial, dan budaya kita.

1. Penyebaran Informasi Palsu dan Hoaks

Salah satu tantangan terbesar dari kemajuan teknologi dalam media adalah meningkatnya penyebaran informasi palsu atau hoaks. Platform seperti media sosial memfasilitasi penyebaran informasi secara cepat, tetapi sering kali tanpa verifikasi yang memadai. Hal ini menyebabkan maraknya berita palsu yang menyebar ke berbagai kalangan, memicu kebingungan, ketidakpercayaan, dan ketidakstabilan sosial. Misalnya, disinformasi tentang isu kesehatan dapat mengarahkan masyarakat pada pengambilan keputusan yang salah dan berbahaya.

Penyebaran berita palsu, atau yang dikenal dengan istilah hoaks, terutama melalui jejaring media sosial, semakin mengkhawatirkan. Penyebaran informasi yang tidak akurat ini bukan hanya menyesatkan masyarakat, tetapi juga dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memprovokasi dan memecah belah masyarakat, yang pada akhirnya dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa (Siswoko, 2017).

Contoh: Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dalam beberapa pekan terakhir menjadi sorotan setelah polisi membongkar keterlibatan bekas anak buahnya dalam melindungi seribu situs judi online. Namun ia tegas membantah tahu tindakan mereka, apalagi terlibat melindungi judi online. "Nama saya dikait-kaitkan dan di-framing dengan aktivitas haram yang dilakukan T yang sebenarnya jauh panggang dari api," kata Budi Arie dalam keterangan resminya yang diterima Tempo, Ahad, 10 November 2024. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk diperiksa oleh pihak kepolisian terkait kasus judi online.

2. Dampak Buruk terhadap Kesehatan Mental

Media digital, terutama media sosial, memiliki potensi untuk memengaruhi kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan rasa cemas, depresi, dan rendah diri, terutama di kalangan remaja. Sering kali, media sosial menampilkan standar kehidupan yang tidak realistis, seperti tampilan kebahagiaan, keberhasilan, dan kekayaan yang sempurna. Hal ini dapat membuat pengguna merasa kurang percaya diri dan membandingkan hidup mereka dengan gambaran palsu yang dipresentasikan oleh orang lain.

Penggunaan teknologi secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif berupa stres digital. Stres digital dapat diartikan sebagai tekanan atau stres yang muncul akibat penggunaan teknologi yang berlebihan dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu, stres digital juga berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan fisik seseorang. Beberapa contoh pemicu stres digital termasuk tekanan untuk selalu merespons dengan cepat dan banyaknya informasi yang harus diolah (Annisa Maharani, 2023).

3. Ancaman terhadap Privasi dan Keamanan Data

Perkembangan teknologi dalam media juga membawa kekhawatiran serius terkait privasi. Pengumpulan data pengguna secara masif oleh platform media digital telah menjadi praktik umum. Informasi pribadi yang dibagikan di media sering kali digunakan oleh perusahaan untuk tujuan pemasaran, analisis, atau bahkan dijual kepada pihak ketiga tanpa sepengetahuan pengguna. Lebih buruk lagi, data ini rentan terhadap kebocoran dan peretasan, seperti yang terlihat dalam berbagai skandal kebocoran data besar.

4. Erosi Nilai-Nilai Sosial dan Budaya

Media, melalui pengaruhnya yang besar, memiliki kemampuan untuk membentuk opini publik dan memengaruhi budaya. Sayangnya, media digital seringkali dipenuhi dengan konten yang tidak pantas, kekerasan, atau yang memperkuat stereotip negatif. Paparan konten semacam ini, terutama pada anak-anak dan remaja, dapat mengubah nilai-nilai moral dan perilaku sosial. Konten yang mengagungkan gaya hidup konsumtif dan hedonis, misalnya, dapat mendorong generasi muda untuk mengutamakan kesenangan instan daripada memelihara etos kerja dan tanggung jawab sosial.

5. Penurunan Kualitas Interaksi Manusia

Meskipun teknologi media memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang lain di seluruh dunia, ironisnya, kualitas interaksi manusia tatap muka semakin menurun. Orang cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar ponsel atau komputer dibandingkan berinteraksi langsung dengan keluarga atau teman. Hal ini dapat mengurangi kemampuan empati dan hubungan emosional yang penting dalam membangun koneksi yang sehat dan mendalam. Komunikasi yang terjadi secara digital cenderung bersifat dangkal dan tidak dapat menggantikan nilai emosional dari interaksi tatap muka.

Di era saat ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat. Hal ini berdampak signifikan pada kehidupan manusia, terutama remaja. Tuntutan global saat ini memaksa individu, mau tidak mau, untuk mengikuti perkembangan yang ada. Jika mereka tidak mengikuti perkembangan tersebut, mereka berisiko ketinggalan informasi atau bahkan terisolasi karena tidak sejalan dengan tren perkembangan isu. Seorang ahli komunikasi asal Kanada, Marshall McLuhan, berpendapat bahwa salah satu dampak perkembangan teknologi komunikasi dan informasi adalah "Global Pillage". Teknologi komunikasi dapat membawa dampak negatif, salah satunya menciptakan ketergantungan pada teknologi, meskipun pada dasarnya teknologi hanya berfungsi sebagai alat untuk interaksi antar manusia (Talan, 2022)

Kesimpulan

Perubahan teknologi dalam media telah mengubah cara kita berkomunikasi, mendapatkan informasi, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Meskipun manfaat yang dibawa sangat besar, dampak negatifnya tidak bisa diabaikan. Penyebaran informasi palsu, ancaman terhadap privasi, dampak negatif pada kesehatan mental, serta erosi nilai-nilai sosial dan penurunan kualitas interaksi manusia adalah beberapa isu yang memerlukan perhatian serius. Untuk meminimalkan dampak buruk ini, dibutuhkan literasi digital yang lebih baik, regulasi yang lebih ketat, serta kesadaran pengguna untuk lebih kritis dalam menggunakan media. Hanya dengan pendekatan holistik inilah kita dapat mengambil manfaat dari kemajuan teknologi sambil memitigasi konsekuensi negatifnya.

Referensi:

Tempo.co

Kurniawan Hari Siswoko. Kebijakan Pemerintah Menangkal Penyebaran Berita Palsu Atau 'Hoax'. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni. Hal 13. Vol 1 No 1 April 2017.

Annisa Maharani. Kesejahteraan Mental Karyawan dalam Era Digital: Dampak Teknologi pada Kesejahteraan Mental Karyawan dan Upaya untuk Mengatasi Stres Digital. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Manajemen. Hal 115. Vol 2 No 4 Desember 2023.

Gloria Eveline Talan. Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Interaksi Manusia Khususnya Remaja di Era Globalisasi. Jurnal Majemuk. Hal 319-322. Vol 1 No 2 Juni 2022.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun