Mohon tunggu...
Bagus Aulia Akbar
Bagus Aulia Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Ponorogo

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pentingnya Keseriusan Orang Tua dalam Mengasuh Anak di Masa Golden Age

18 Februari 2024   19:17 Diperbarui: 18 Februari 2024   19:34 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran orang tua dalam perkembangan anak sangatlah erat. Dukungan dari orang tua terbaik yaitu dalam bentuk interaksi dan komunikasi yang efisien, yang memberikan kesan interaktif yang akan diingat oleh anak di kemudian hari. Pengasuhan atau bisa disebut dengan parenting adalah hal yang harus dilakukan oleh orang tua untuk memenuhi kebutuhan awal yang menjadi nilai investasi di kemudian hari. Parenting bisa dianalogikan bagaikan investasi dalam hal parenting yang dijadikan investasi adalah anak. Penanaman nilai baik atau buruk dalam pola asuh yang dilakukan orang tua akan sangat berdampak dikemudian hari.

Menurut Stephen A. Diamond Ph.D mengatakan bahwa inner child merupakan himpunan peristiwa yang terjadi buruk maupun baik yang dialami anak dan akan membentuk kepribadian anak hingga dewasa. Apa yang terjadi pada  masa kecil terhadap pola asuhnya akan terekam dalam memori. Inner Child ini akan sangat mempengaruhi kepribadian dan sikap seseorang.

Banyak orang salah paham terkait ilmu parenting yang berfokus kepada anak namun pada hakikatnya parenting berfokus kepada orang tuanya. Jika berpindah fokus kepada anak itu dinamakan Childerening. Parenting adalah bentuk usaha dari orang tua untuk memperbaiki innteraksi dengan anaknya. Hal tersebut bermanfaat guna orang tua bisa memfilter hal hal negatif yang diterima oleh anaknya sehingga hal hal positiflah yang diberikan. Pada usia 0-6 tahun adalah masa golden age, yaitu masa pembentukan mental dan karakter, yang memiliki dampak dikemudian hari.

Hasil penelitian dari 3 orang tua yang memiliki pola asuh yang berbeda. 3 pola asuh yang berbeda yaitu;

1. Encounter Group Parent, kelompok orang tua yang memiliki kedekatan sosial, namun terkadang mereka tidak memiliki pekerjaan yang tetap yang menyebabkan kondisi rumah tangga yang kurang bahagia dan terlalu fokus pada hubungan sosial dengan orang lain. Hal tersebut mengakibatkan anak kurang mendapat perhatian dan melakukan kenakalan sebagai pelampiasan, dengan kenakalan tersebut orang tua akan sering membentak anak dan dikemudian hari menyebabkan anak menyimpan emosi yang begitu tinggi namun tidak tersalurkan dengan baik.

2. Authoritarian, bagian dari orang tua yang memiliki tipe pola asuh yang memberikan tuntutan, hukuman, dan perintah yang harus dilakukan anak tanpa diberi peluang untuk berdialog. Pola asuh tersebut menjadikan anak dikemudian hari menjadi kurang percaya diri, patuh karena takut bukan berdasarkan adab, sulit menentukan pilihan, dan anak akan kesulitan dalam menyelesaikan masalah dalam kemandiriannya.

3. Otoritatif, Pola asuh ini memberikan tuntutan, pembatasan, pengendalian, dan juga menerima atau mendengarkan keiinginan anak sera memberikan tanggapan dengan penuh kasih sayang. Pola asuh seperti ini menghasilkan nilai positif diantaranya; anak menaati aturan yang ada, namun bebas mengeksplor diri dengan batasan yang ditentukan, dukungan dari orang tua terhadap apa yang diminati, anak lebih terbuka terhadap masalah di dirinya dan meminta saran kepada orang tua.

Periode The Golden Age sangat membutuhkan pola asuh yang serius dari orang tua. Untuk membentuk generasi emas dibutuhkan orang tua yang benar benar serius memanfaatkan 6 tahun pertama untuk mendidik buah hatinya dengan maksimal. Mendidik dengan cara lisan dan disertai contoh dari orang tua langsung, memberikan teladan baik, berinteraksi dengan baik, dan memberikan pengertian ketika memberikan arahan. Dengan hal ini pendidikan yang diajarkan akan berefek dikemudian hari menjadi positif


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun