Mohon tunggu...
Bagus Kurniawan
Bagus Kurniawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UAJY

Jalan melayang angin menerpa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rel Kereta Yogyakarta-Magelang, Sisa Kejayaan Kereta Api Zaman Dulu, Riwayatmu Kini

5 November 2020   17:07 Diperbarui: 5 November 2020   17:09 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sisa Rel Kereta Api di Sungai Krasak perbatasan Tempel Sleman dengan Salam Kabupaten Magelang. Hancur diterjang banjir lahar Gunung Merapi tahun 1975. (Bagus Kurniawann)

Salah satu jalur kereta api legendaris yang dulu pernah adalah jalur Yogyakarta hingga Magelang, Parakan Temanggung, Jawa Tengah. Kemudian ada lagi jalur di wilayah Secang, Grabag Magelang hingga Jambu Kabupaten Semarang dan Ambarawa.

Kereta yang melintasi kawasan itu disebut sepur kluthuk. Ini jadi sebukan lokomotif/kereta uap hingga kereta diesel awal bukan kereta diesel seperti sekarang ini.

Kereta ini jalannya masih pelan dan tiap stasiun kecil pasti berhenti.

Sepur kluthuk Jogja-Magelang ini banyak dikenang warga masyarakat yang pernah menggunakannya dan tinggal tak jauh dari rel KA. Namun jalur KA ini telah hilang sejak tahun 1976-an. 

Kini sudah tidak bisa beroperasi lagi. Jalur sepanjang lebih kurang 50 kilometer hingga Magelang dan disambung ke utara hingga Secang, Parakan Temanggung.

Jalur KA ini putus total saat terjadi banjir lahar Merapi. Tembok pondasi jembatan pits dikedua sisi. Banjir yang menerjang Kali Krasak di perbatasan Tempel, Sleman dan Salam, Kabupaten Magelang itu benar-benar memutus total jaur KA. 

Bahkan jembatan Krasak yang dilewati kendaraan umum juga dipenuhi pasir. Rumah-rumah dipinggir sungai juga hancur dienuhi pasir kiriman Merapi.

Jembatan rel KA yang melintang di tengah sungai tepatnya di sebelah barat jembatan Krasak putus. Jembatan sepanjang 100-an meter rusak.

Waktu itu transportasi bus dan angkutan lainnya juga sempat putus. Jalur transportasi bus harus berantai. 

Dari arah Yogya, angkutan berhenti di dekat Pasar Tempel, kemudian warga berjalan kaki melewati jembatan. Setelah itu disambung angkutan lagi yang menunggu ujung utara wilayah Salam, Magelang dan sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun