Mohon tunggu...
Bagus Andriyanto
Bagus Andriyanto Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa

Hanya untuk mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tokoh Inspiratif: Belajar dari Anak Rantu

5 Juli 2022   23:44 Diperbarui: 6 Juli 2022   00:06 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merantau berasal dari bahasa minangkabau yaitu "rantau" kata rantau pada awal nya bermakna wilayah - wilayah yang berada di luar wilayah inti minangkabau. Merantau adalah pergi atau pindah nya seseorang meninggalkan tempat asal dilahirkan dan pergi menuju suatu wilayah lain untuk mejalani kehidupan baru maupun untuk sekedar mencari pengalaman hidup atau menjalani suatu pekerjaan.

Ipang yang selalu menanamkan prinsip dalam dirinya, seperti pepatah minangkabau "di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung". Ia sangat terinpirasi dari kata-kata asal dari minangkabau itu, walaupun ia bukan asli dari minangkabau.

Merantau merupakan suatu keputusan seseorang laki-laki atau perempuan, tua atau muda bisa merantau asalkan siap dengan segala resiko yang ada dan dipikirkan secara matang. Dengan merantau inilah tingkat kemandirian seseorang akan diuji, apakah bisa survive atau malah sebalik nya.

Ipang adalah teman sekaligus sahabat walaupun baru kenal, ia sangat menginspirasi bagi penulis. Walaupun baru kenal beberapa bulan lalu dan berhasil membuat penulis kagum dengan kerja keras nya. Irfan atau biasa dipanggil Ipang anak ke dua dari empat bersaudara.

Merantau bukan perkara mudah bagi setiap orang baru yang berada diperantauan, apalagi baru selesai lulus smk langsung ditugas kan dari sekolah untuk mengisi pekerjaan di luar kota. Tapi tidak dengan niat dan dukungan keluarga, ipang selalu ingat prinsip nya walaupun jauh dari orang tua dia tetap tidak akan pernah padam dengan niat baik nya, untuk membantu perekonomian keluarga dan menggapai cita-cita nya.

Dengan ini Ipang selalu berusaha kuat walau jauh dari orang tua dan keluarga. "jika kita terus bergantung kepada orang tua kapan bisa mandiri". Ucap irfan ketika diwawancara 11 juni 2022 dipuncak manik gunung salak.Ipang kelahiran purbalingga 11 september tahun 2000an ini terbilang perantauan muda. 

Karena disekitar tempat dia bekerja kebanyakan usia diatas dirinya, namun itu sama sekali tidak berpengaruh pada dirinya untuk berbaur dengan mereka. Dengan kemampuan sosial dan retorika yang baik dia mampu beradaptasi dengan sekitar.

Dalam merantau terdapat hal-hal baru ketika seseorang bisa memahami apa itu perbedaan. Sehingga muncul sepeti sikap toleransi, berbeda dengan seseorang yang seumur hidupnya hanya berada didaerah asal atau tempat ia lahir, tingkat toleransi mereka bisa dibilang rendah dan sikap mereka masih konservatif. 

Karena mereka hanya terpaku didaerah asal mereka, sehingga tidak tahu bagaimana budaya-budaya luar yang tentu berbeda dengan budaya yang berada didaerah mereka.

Setiap orang pasti ingin mempunyai harapan untuk bekerja tetap tidak terikat dengan kontrak perusahaan, termasuk Ipang, ia sedang merintis usaha Rental alat-alat pendakian. Ia mencicil sedikit demi sedikit alat pendakian sejak lulus dibangku sekolah hingga saat ini ia bekerja. 

Walau alat sudah lumayan lengkap ia tetap membeli alat-alat agar kelak bisa menjadi tempat penyewaan alat pendakian besar.

Irfan menyewakan alat ini dengan satu kali kegiatan, berbeda dengan rental yang lain dengan sewa perhari. "Saya menyewakan satu kali kegiatan bukan perhari, karena saya tahu jika sehabis kegiatan setiap penyewa lelah belum sempat istirahat harus mengembalikan sewaan nya.

Walaupun untung saya lebih kecil dibandingkan penyewaan dengan sistem perhari. Saya senang bisa membantu teman-teman pendaki yang tidak mempunyai alat yang lengkap. Saya hanya ingin membantu pendaki seperti mempunyai barang sendiri". Jawab Ipang ketika ditanya mengenai sistem penyewaan.

Bagi penulis Ipang adalah sosok inspiratif dan tidak gampang menyerah dengan keadaan, demi membantu keluarga dan menggapai cita-cita nya. Tidak semua anak lulus sekolah langsung merantau dan tidak semua anak bisa merantau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun