Menjelang perhelatan KTT G20 masih terdapat kelompok yang mengatasnamakan demokrasi untuk menyuarakan pendapat, menyudutkan pemerintah anti kritik, pembukaman opini dsb. Namun hanya melihat pada sudut sempit yang dipakai seolah olah penyampaian pendapat diharuskan dan tidak boleh dihalang-halangi.Â
Citra Indonesia hanyalah nomer sekian dari kesuksesan Indonesia sebagai presidensi G20 dan tuan rumah, agenda besar lebih menanti daripada memikirkan kelompok tertentu yang mencoba mencari keuntungan dalam perhelatan G20. Penggiringan opini terus dilakukan dengan memainkan playing victim, mencoba melihat celah dengan dasar Indonesia negara demokrasi.
Framing bahkan dilakukan oleh salah satu media besar seolah mencari popularitas dengan ikut memperkeruh suasana, Indonesia negara demokrasi namun bukan yang kebablasan, tuntutan yang dilakukan menjelang dan dilokasi event G20 bukanlah aksi damai, namun hanya ingin mendompleng seolah-olah ingin menjadi pahlawan dalam imajinasi, suatu perubahan membutuhkan proses tidak perlu adanya aksi yang tidak ada manfaatnya, berkampanye dapat lakukan dimana saja silahkan tidak perlu berkoar-koar merasa paling tersakiti.Â
Namun jangan sampai mengganggu perhelatan G20, hasilnya bukan untuk Indonesia sendiri namun seluruh dunia telah menanti
Harusnya mempertahankan Indonesia tetap berdiri dengan Pancasila sebagai dasarnya lebih utama karena menjaga hal tersebut lebih susah. Tidak perlu memperkeruh suasana disaat dunia sedang tidak baik-baik saja, tidak usah juga melihat siapa yang harusnya bertanggungjawab lebih.
Mulailah dari diri sendiri dan mengerjakan sesuai dengan tugasnya, Indonesia sebagai negara berketuhanan tetap ada juga karena kehendak-Nya, mari dukung dan doakan suksesnya G20 agar hasilnya sesuai dengan harapan semua pihak dan dapat membawa perubahan untuk seluruh dunia.
Satukan tekad dan semangat serta berdoa dengan keyakinan masing-masing semoga G20 sukses dan membawa perubahan untuk dunia menjadi lebih baik.
Sang Pemimpi di Negeri Garuda
13NC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H