Berdasarkan Lampiran I.1 Keputusan KPU RI Nomor 270/PL.01,3/Kpt/06/KPU/IV/2018 tanggal 4 April 2018 tentang Penetapam Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Bengkulu Dalam Pemilihan Umum Tahun 2019, Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Provinsi Bengkulu terdiri dari 7 Daerah Pemilihan (Dapil) dengan alokasi kursi sebanyak 45 kursi.
Tujuh Dapil tersebut, yakni Bengkulu 1 meliputi Kota Bengkulu dengan kuota 8 kursi, Bengkulu 2 meliputi Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah: 8 kursi, Bengkulu 3 meliputi Kabupaten Mukomuko: 4 kursi, Bengkulu 4 meliputi Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong: 9 kursi, Bengkulu 5 meliputi Kabupaten Kepahiang: 4 kursi, Bengkulu 6 meliputi Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur: 7 kursi, dan Bengkulu 7 meliputi Kabupaten Seluma: 5 kursi.
Tulisan berikut hanya mengupas soal Calon Anggota DPRD Provinsi Bengkulu untuk Dapil Bengkulu 1 (Kota Bengkulu)
Hasil Pemilu 2014 Sebagai Pembanding
Pada Pemilu 2014 yang diikuti sebanyak 12 Parpol, 8 Parpol yang berhasil menempatkan orangnya menjadi anggota DPRD Provinsi Bengkulu priode 2014-2019. Masing-masing Parpol diwakili satu orang sesuai alokasi kursi Dapil Bengkulu 1 sebanyak 8 kursi.
Mereka yang berhasil terpilih, yaitu Suharto (Partai Gerindra), Hari Suharsyah (PAN), Edison Simbolon (Partai Demokrat), Sefti Yuslinah (PKS), Maras Usman (PPP), Elfi Hamidi Marah Sudin (Partai Golkar), Agung Gatam (PDI-P), dan Dedy Ermansyah (Partai Nasdem).
Caleg Petahana, Naik Kelas, Gagal Pilkada dan Debutan
Tanggal 20 September 2018 KPU Provinsi Bengkulu telah menetapkan Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPRD Provinsi Bengkulu pada Pemilihan Umum 2019.
Untuk Dapil Bengkulu 1 terpampang di DCT sebanyak 122 orang yang berasal dari 16 Parpol memperebutkan 8 kursi yang tersedia. Tidak semua Parpol mampu meemenuhi seratus persen Calegnya, terutama Parpol newcomer. Kelihatannya agak kesulitan juga menjaring calon.
Dalam DCT Pemilu 2019, tidak ditemui lagi nama Maras Usman (PPP) dan Agung Gatam (PDI-P). Sedangkan Dedy Ermansyah (Partai Nasdem) pindah ke Dapil Bengkulu 6, dan Elfi Hamidi Marah Sudin (Partai Golkar) mengadu peruntungan melalui jalur DPD RI.
Petahana yang kembali mencalonkan diri dari Dapil Bengkulu 1 hanya terdapat nama Suharto (Partai Gerindra), Hari Suharsyah (PAN), Edison Simbolon (Partai Demokrat), dan Sefti Yuslinah (PKS).
Selain Caleg petahana, bermunculan pula Caleg naik kelas, Caleg gagal di kontestasi Pilkada Serentak 2018, dan Caleg debutan. Para Kandidat ini turut mewarnai Pemilu 2019
Yang dimaksud dengan Caleg “naik kelas” lantaran telah beberapa priode duduk di DPRD Kota Bengkulu, dan beranjak menjadi Caleg tingkat Provinsi.
Untuk Caleg yang gagal di Pilkada Serentak 2018 sebagai Calon Walikota Bengkulu, sebanyak 3 orang bernaung di Parpol yang berbeda. Partai Golkar, Hanura, dan Nasdem
Sedangkan Caleg debutan diantaranya adalah pensiunan PNS sekaligus mantan pejabat di Provinsi, pengusaha, maupun aktivis.
Mengukur Peluang Lolos
4 orang selaku petahana, yaitu Suharto, Hari Suharsyah, Edison Simbolon, dan Sefti Yuslinah diperkirakan berpeluang lolos kembali menjadi Anggota DPRD Provinsi Bengkulu.
Berikutnya adalah Ir. Patriana Sosialinda nomor urut 1 dari Partai Golkar, David Suardi nomor urut 8 dari Partai Hanura, dan Hj. Erna Sari Dewi, SE nomor urut 1 dari Partai Nasdem. Mereka bertiga merupakan mantan Calon Walikota Bengkulu pada Pilkada Serentak 2018. Secara elektoral dianggap memadai, meskipun atmosfirnya berbeda.
Termasuk juga Suimi Fales, SH, MH nomor urut 1 dari PKB patut diperhitungkan, mengingat telah beberapa priode menjabat anggota DPRD Kota Bengkulu.
Nama beken lainnya seperti Peri Sapran Ediwijaya, Drs. Miftahudin, MM, Wehelmi, SH, MM, Yuan Degama, Agussalim Hasan, S. Sos, Drs. H. Yasarlin, M.Pd, Drs. Razianova Gafoer, Irman Sawiran, SE, Riki Supriadi, S.Kom, Joni Irawan, SP, Dempo Xler, S.IP, M.AP, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH, Ir. Risman Sipayung, Drs. H. Moh. Inroji, Subhan, SP, Drs. Asnawi A. Lamat, M.Si, Tetty Lumongga, dan Drs Sumardi, MM yang memiliki jejaring sosial luas, diprediksi akan menjadi kuda hitam.
Terlepas dari prediksi yang ada, sebenarnya semua kandidat memiliki kans yang sama. Masing-masing masih butuh proses dan strategi untuk meraih simpati voter. Sisa waktu sekitar enam bulan ke depan hingga 17 April 2019, harus dimanfaatkan secara efektif untuk meraup suara signifikan, agar melenggang mulus ke Padang Harapan (lokasi Gedung DPRD Provinsi Bengkulu)
Selamat berjuang.......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H