Meski sering kali ditangkap, diasingkan, bahkan dipenjara oleh pemerintah sekuler, ia tetap gigih melanjutkan dakwahnya melalui tulisan-tulisan yang ia sebar secara diam-diam melalui para thullab/ pelajarnya. Dari satu penjara ke penjara lainnya. Dari satu pengasingan ke pengasingan lainnya.
Risalah Nur ialah Warisan Intelektual dan Spiritual
Selama pengasingannya, Said Nursi menulis Risalah Nur, kumpulan tafsir dan risalah yang membahas keimanan, keberadaan Tuhan, kenabian, dan eskatologi. Risalah Nur tidak hanya menjadi buku yang populer di kalangan umat Islam di Turki, tetapi juga di seluruh dunia.
 Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa di dunia. Dengan bahasa yang rasional dan argumen yang logis, Badiuzzaman mampu menarik minat generasi muda yang menghadapi arus pemikiran materialisme dan sekularisme.
Pemikiran dan pengaruhnya berfokus pada pentingnya memperkuat iman melalui ilmu pengetahuan serta rasionalitas. Beliau meyakini bahwa iman harus didasari oleh pemahaman yang mendalam, bukan hanya sekadar warisan budaya.
Beliau juga menekankan pentingnya mendekatkan ilmu agama dengan ilmu pengetahuan modern, yang diyakini akan membawa manusia pada pengenalan yang lebih mendalam tentang Allah.
Terkadang, kita terbenak suatu pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:
1.Apa yang menjadi keberadaan Allah?Â
2.Bapak ibuku bilang, kalau kita baik, kita akan masuk syurga. Tapi apa yang membuktikan adanya syurga?Â
3.Emang neraka ada?Â
4.Terus buktinya ada jin dan malaikat itu apa?Â