Empat puluh tiga tahan silam
Baju putih celana biru
Esde Sungai Pasak Pariaman namanya
Masa yang indah bercanda ria
Tak ada beban, Â bersuka hati
Di kampung nan indah mempesona
Padi menguning ditanami petani
Kau pilih sekolah di sana
Aku pilih di sini
Setengah jalan aku pun terbang nun di rimba raya
Masing-masing menempuh jalan sendiri
Kau jalani lorong-lorong sempit dan berduri
Di rantau orang engkau pun tunjukkan diri
Dua buah hati pun kian mekar
Gantikan dirimu menghitung senja
Empat puluh tiga tahun
Masa memisahkan kita
Di rantau orang pun kita bersua
Wajah dan dirimu masih seperti empat puluh tiga tahun lalu
Masa indah itu kembali hadir di pelupuh mata
Kenangan yang pasti tak pernah kembali
Selamat tinggal masa laluku...
Pondok Gede, 14 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H