Mohon tunggu...
Bages Gmail
Bages Gmail Mohon Tunggu... Guru - Guru

Treking

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Biarkan Ribuan Nyawa Mati Sia-Sia karena Kepentingan Pribadi dan Golongan

19 Maret 2024   18:15 Diperbarui: 19 Maret 2024   18:15 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan dari Dr. Abdullah Hehamahua, S.H., M.M. untuk melakukan People Power memakzulkan Presiden Joko Widodo dengan revolusi, yang mengharuskan ribuan nyawa manusia meninggal dunia, sangat tidak manusiawi, sadis, kejam dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Mengorbankan ribuan nyawa manusia demi kepentingan pribadi dan kelompok adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan dalam bingkai kemanusiaan. Sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi dan mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi masa jabatan 2005--2013 dan juga mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode 1978--1981, Dr. Abdullah Hehamahua, S.H., M.M. seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat dengan cara yang damai dan mengedepankan dialog serta diplomasi.People Power adalah tindakan makar yang bertujuan untuk merebut kekuasaan dengan cara yang tidak demokratis. Menggunakan kekerasan dan mengorbankan ribuan nyawa mati sia-sia hanya akan menambah penderitaan dan kekacauan di masyarakat. Dr. Abdullah Hehamahua, S.H., M.M. mengatakan bahwa dia siap memimpin aksi tersebut dan bahkan siap menjadi syuhada. Tindakan ini juga dapat dianggap sebagai tindakan makar, yang bertentangan dengan hukum dan dapat mengancam kestabilan negara.

Sebagai negara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, perdamaian, dan HAM. Semua warga negara memiliki hak untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi mereka, namun harus dilakukan dengan cara yang damai dan tidak merugikan orang lain. Tindakan kekerasan dan pembunuhan tidak akan membawa perubahan yang baik, tetapi justru akan menciptakan lebih banyak konflik dan penderitaan.

Lebih baik jika Dr. Abdullah Hehamahua, S.H., M.M. dan kelompoknya menggunakan cara yang lebih konstruktif dalam menyampaikan aspirasi dan kritik terhadap pemerintah. Melakukan dialog, mengajukan usulan kebijakan, atau menggugat keputusan pemerintah melalui jalur hukum merupakan cara yang lebih baik dan sesuai dengan prinsip demokrasi

Kita perlu mengingat bahwa Indonesia adalah negara dengan keragaman suku, agama, dan budaya. Sebagai warga negara yang baik, kita harus mengutamakan dialog, toleransi, dan saling menghormati. Kita harus bersatu untuk membangun negara ini, bukan malah terlibat dalam konflik dan kekerasan yang hanya akan merugikan kita semua. Kita harus menolak segala bentuk kegiatan yang mengandung unsur makar dan mempertahankan kedaulatan negara ini dengan damai dan beradab.

Masyarakat Indonesia seharusnya menyadari bahaya dari pernyataan seperti ini,  jangan terprovokasi dengan ajakan demo People Power untuk memakzulkan Presiden R.I. Joko Widodo, karena akan merugikan diri sendiri. Kita harus tetap menjaga keutuhan dan persatuan bangsa, serta berjuang melalui jalur yang legal dan damai. Hanya dengan cara ini, kita dapat menciptakan perubahan yang nyata dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun