Mahfud MD, ibu-ibu yang melahirkan anak yang nggak beretika berdosa besar?, bukankah pernyataan seperti itu sangat tidak mendidik dan sensitive terhadap perasaan seorang ibu, mengingat begitu besar jasa dan paranan penting seorang ibu terhadap kehidupan anaknya. seharusnya sebagai calon Wakil Presiden, pak Mahfud memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang peran dan tanggung jawab seorang ibu dalam membentuk karakter anak.
Kata PakÂ
Apakah bapak lupa kalau bapak juga terlahir dari rahim seorang ibu?, melahirkan anak bukanlah hal yang mudah pak, karena harus berjuang diantara hidup dan mati mereka rela bertaruh nyawa demi buah hati tercinta, tidak hanya sampai disitu mereka memberikan segala upaya untuk mengasuh, merawat serta mengorbankan jiwa dan raganya demi membesarkan anak-anak mereka. Ibu adalah pahlawan sejati yang tiada henti berjuang demi kesuksesan buah hati.
Â
Lagipula bayi yang baru lahir pada hakikatnya adalah suci dan tidak ada alasan untuk menganggap ibu berdosa, karena anak yang tidak berakhlak. Seorang ibu sudah pasti memberikan semua yang terbaik untuk anaknya, baik dalam hal fisik maupun pendidikan. Namun faktanya, perkembangan anak tidak hanya ditentukan oleh peranan ibu saja, tetapi juga oleh lingkungan sekitar, termasuk keluarga, sekolah, dan Masyarakat. Menyalahkan Ibu secara langsung atas perilaku anak yang tidak berakhlak bukankah hal yang sangat tidak adil dan berdasar bagi seorang ibu.
Â
Seharusnya bapak jangan hanya menyalahkan seorang ibu dalam membentuk karakter anak, kita semua mempunyai tanggung jawab serta peranan penting dalam membentuk karakter anak, termasuk juga pemerintah yang harus terus meningkatkan investasi dalam bidang pendidikan sehingga dapat menciptakan generasi yang berakhlak mulia. Lagian ngapain sih nyalahin ibu-ibu Bro, kan nggak fair. Kita semua punya tanggungjawab dalam membentuk karakter anak, bukan cuma urusan ibu doang!
Â
Dan, sebagai calon wakil presiden seharusnya pak Mahfud lebih berhatai-hati dalam berpendapat, karena pernyataan yang tidak mendidik seperti ini hanya akan memperkeruh suasana dan jelas tidak dapat memberikan solusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembinaan karakter pada anak bangsa. Perlu kita garis bawahi bersama, bahwa pendidikan dan pembinaan karakter anak-anak adalah tanggung jawab kita semua, bukan hanya tanggung jawab seorang ibu. Jadi, alih-alih menyalahkan ibu, mari kita bersama-sama bekerja untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembinaan karakter anak-anak dan membangun generasi yang berakhlak untuk masa depan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H