Mohon tunggu...
Bagas Valentino Elsand
Bagas Valentino Elsand Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Trying to do Better -Peter Parker

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Kebijakan Arab Saudi: Dari Larangan hingga Kebebasan

14 Juni 2024   12:45 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:30 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arab Saudi dikenal sebagai negara yang menerapkan hukum Islam yang sangat ketat. Banyak aturan yang membatasi kehidupan perempuan dan kebebasan berekspresi di sana. Namun, sejak beberapa tahun terakhir, negara ini mulai melakukan berbagai perubahan besar di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Reformasi yang dijalankannya bertujuan untuk membuka negara ini ke dunia luar dan memberikan lebih banyak kebebasan kepada warganya. Tulisan ini akan mengulas secara sederhana tentang reformasi tersebut, dampaknya, dan tantangan yang dihadapi Arab Saudi dalam proses modernisasi ini.

Arab Saudi adalah negara dengan pengaruh yang besar dalam dunia Islam karena memiliki dua kota suci, Mekkah dan Madinah. Sebagai penjaga tempat-tempat suci ini, Arab Saudi selama ini dikenal dengan aturan-aturan ketat yang sesuai dengan interpretasi mereka terhadap hukum Islam. Kehidupan sosial dan ekonomi diatur dengan ketat, terutama bagi perempuan. Misalnya, hingga tahun 2018, perempuan dilarang mengemudi dan harus selalu didampingi oleh laki-laki ketika berada di luar rumah.

Namun, Arab Saudi juga merupakan negara yang sangat bergantung pada minyak sebagai sumber utama pendapatan. Dengan harga minyak yang fluktuatif, negara ini mulai mencari cara untuk mendiversifikasi ekonominya. Di sinilah Visi 2030, sebuah rencana ambisius yang diperkenalkan oleh MBS, berperan penting. Visi 2030 bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada minyak dan menciptakan ekonomi yang lebih beragam dan dinamis.

Salah satu perubahan terbesar yang dilakukan oleh MBS adalah mengizinkan perempuan untuk mengemudi. Sebelumnya, larangan ini dianggap sebagai simbol ketertindasan terhadap perempuan di Arab Saudi. Dengan dihapuskannya larangan ini, perempuan sekarang memiliki lebih banyak kebebasan untuk bepergian dan beraktivitas, yang juga membuka peluang baru bagi mereka dalam hal pekerjaan dan partisipasi sosial.

Selain itu, pemerintah juga mendorong partisipasi perempuan dalam dunia kerja. Berbagai program dan inisiatif diluncurkan untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan bagi perempuan. Hal ini termasuk pelatihan keterampilan dan insentif bagi perusahaan yang mempekerjakan perempuan. Sebagai hasilnya, semakin banyak perempuan yang kini bekerja di berbagai sektor ekonomi, yang sebelumnya didominasi oleh laki-laki.

Pembukaan sektor pariwisata juga merupakan bagian penting dari reformasi ini. Untuk pertama kalinya, Arab Saudi mulai mengeluarkan visa turis, yang memungkinkan orang dari seluruh dunia untuk mengunjungi negara ini. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dari sektor non-migas dan menciptakan lapangan kerja baru. Wisatawan sekarang dapat menikmati berbagai situs bersejarah dan pemandangan alam yang indah di Arab Saudi, yang sebelumnya tertutup untuk pengunjung internasional.

Meskipun ada banyak perubahan positif dalam hal reformasi sosial, Arab Saudi masih menghadapi kritik keras terkait pendekatan represifnya terhadap oposisi dan aktivis hak asasi manusia. Pemerintah Arab Saudi tidak mentoleransi kritik, dan banyak aktivis yang memperjuangkan hak-hak perempuan dan kebebasan berekspresi yang ditangkap dan dipenjara. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun ada upaya untuk modernisasi, Arab Saudi masih sangat ketat dalam hal kebebasan politik.

Salah satu kasus yang paling mencolok adalah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada tahun 2018. Khashoggi, yang sering mengkritik kebijakan pemerintah, dibunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Kasus ini memicu gelombang kecaman internasional dan memperburuk citra Arab Saudi di mata dunia. Insiden ini juga memperlihatkan sisi gelap dari upaya pemerintah untuk mempertahankan kekuasaan dengan tangan besi.

Reformasi yang dilakukan oleh MBS membawa perubahan besar dalam kehidupan sosial di Arab Saudi. Perempuan sekarang memiliki lebih banyak kebebasan dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan publik. Mereka tidak lagi harus bergantung pada laki-laki untuk mobilitas dan dapat bekerja di berbagai sektor yang sebelumnya tertutup bagi mereka.

Namun, perubahan ini juga memunculkan tantangan. Tidak semua orang di Arab Saudi mendukung reformasi ini. Ada kelompok konservatif yang merasa bahwa perubahan ini bertentangan dengan nilai-nilai tradisional dan identitas agama mereka. Mereka khawatir bahwa modernisasi yang terlalu cepat dapat mengancam budaya dan tradisi yang telah lama dijaga.

Di kancah internasional, reformasi yang dilakukan oleh MBS telah memperkuat posisi Arab Saudi sebagai pemimpin regional yang berkomitmen terhadap modernisasi dan diversifikasi ekonomi. Langkah-langkah ini telah menarik minat investasi asing dan mempererat hubungan dengan negara-negara Barat, yang melihat Arab Saudi sebagai mitra penting di Timur Tengah. Banyak negara Barat yang mendukung reformasi ini karena mereka melihat potensi ekonomi yang besar dan peluang kerjasama yang lebih erat di masa depan.

Namun, pendekatan represif terhadap kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia tetap menjadi masalah besar. Kritik internasional terhadap catatan hak asasi manusia Arab Saudi membuat banyak negara mempertanyakan komitmen negara tersebut terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan kebebasan. Meskipun reformasi ekonomi dan sosial berjalan, isu-isu ini masih menjadi penghalang besar dalam hubungan internasional Arab Saudi.

Reformasi sosial dan politik yang dilakukan oleh Mohammed bin Salman telah membawa perubahan signifikan di Arab Saudi. Dari izin mengemudi bagi perempuan hingga pembukaan sektor pariwisata, reformasi ini telah mengubah dinamika sosial di negara tersebut dan membuka peluang baru bagi warganya. Al-Qur'an juga mempromosikan kesetaraan dan keadilan, yang bisa mendukung langkah-langkah untuk meningkatkan hak-hak perempuan dan membuka peluang yang lebih besar dalam masyarakat. Seperti dalil yang artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Al-Hujurat: 13). Dan juga pada QS. Al-Baqoroh ayat 228 yang artinya:  "Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqarah: 228).Namun, tantangan besar masih ada, terutama dalam hal kebebasan politik dan hak asasi manusia.

Masa depan reformasi di Arab Saudi akan sangat bergantung pada kemampuan negara untuk menyeimbangkan antara modernisasi dan penghormatan terhadap nilai-nilai tradisional. Arab Saudi berada di persimpangan jalan antara modernisasi dan tradisi. Langkah-langkah yang diambil saat ini bisa menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera, tetapi hanya jika reformasi ini disertai dengan penghormatan terhadap kebebasan dan hak asasi semua warganya.

Arab Saudi memiliki potensi besar untuk menjadi contoh bagi negara-negara lain di kawasan ini yang ingin melakukan modernisasi tanpa kehilangan identitas budaya dan religiusnya. Namun, untuk mencapai hal ini, diperlukan komitmen yang kuat untuk melindungi hak asasi manusia dan memastikan bahwa semua warga negara dapat menikmati manfaat dari reformasi ini. Jika reformasi ini dilanjutkan dengan pendekatan yang inklusif dan adil, Arab Saudi dapat menjadi model bagi negara-negara lain yang ingin menyeimbangkan antara tradisi dan modernitas.

Bagas Valentino Elsand_20230510198_H_AIK 2_ Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun