Green building adalah konsep pembangunan yang bertujuan menciptakan bangunan yang efisien, ramah lingkungan, dan nyaman bagi penggunanya. Konsep ini menitikberatkan pada penghematan energi, pengurangan jejak karbon, dan pemanfaatan sumber daya alam secara optimal, seperti cahaya matahari dan ventilasi alami. Di tengah tantangan perubahan iklim global, penerapan green building menjadi langkah penting untuk mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus mengurangi konsumsi energi.
Universitas Semarang telah memulai inisiatif green building pada Gedung Menara dengan sistem pencahayaan alami dengan memanfaatkan sinar matahari untuk menerangi ruangan pada siang hari, sehingga dapat menghemat konsumsi energi listrik sekaligus memungkinkan masuknya udara alami ke dalam bangunan. Berdasarkan evaluasi kinerjanya, sistem ini memperoleh 1 poin.
Selain sistem pencahayaan alami, di sebelah selatan gedung menara terdapat Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang difungsikan sebagai taman sekaligus area pertumbuhan tanaman alami dan buatan yang telah ditanam sebagai bagian dari penerapan konsep green building. Berdasarkan penilaian kinerja Ruang Terbuka Hijau (RTH), di area tersebut berhasil memenuhi kriteria dengan memperoleh 1 poin, karena luas area hijau mencapai 10-20% dari total lahan.
Untuk mendukung kenyamanan, setiap ruang kelas memerlukan pendinginan udara yang memadai. Sebagai contoh, ruang kelas 7.04 berukuran 7,5 x 8,5 m membutuhkan kapasitas AC yang dihitung berdasarkan sejumlah faktor:
1. Ukuran Ruangan
Luas ruangan dihitung dari panjang lebar
= 7,5 m 8,5 m = 63,75 m2
2. Kapasitas AC Berdasarkan Luas Ruangan
Umumnya, untuk setiap 1 m ruangan dibutuhkan sekitar 500 BTU/h (British Thermal Unit per jam)
= 63,75 m2 500 BTU/h = 31.875 BTU/h