Untuk menciptakan efisiensi energi, Universitas Semarang dapat menerapkan sistem pencahayaan alami, tetapi dengan penggunaan kaca konvensional pada gedung ini menyebabkan panas dari luar mudah masuk ke dalam ruangan, sehingga meningkatkan beban kerja AC. Hal ini berpotensi menyebabkan penggunaan energi yang berlebih, yang bertentangan dengan prinsip efisiensi energi pada green building. Oleh karena itu, penerapan kaca T-Sunlux dapat menjadi solusi untuk mengurangi panas yang masuk ke ruangan, sehingga penggunaan AC lebih efisien dan ramah lingkungan.
Jika Universitas Semarang menerapkan kaca T-Sunlux, kebutuhan pendinginan ruangan dapat dikurangi secara signifikan. Kaca T-Sunlux mampu memantulkan hingga 30% radiasi panas matahari, sehingga suhu dalam ruangan menjadi lebih stabil. Berdasarkan simulasi, kebutuhan pendinginan ruang kelas dapat turun dari 31.875 BTU/h menjadi sekitar 22.312,5 BTU/h. Perhitungan ini didasarkan pada pengurangan beban panas sebesar 30% = 31.875 BTU/h 0,30 = 9.562,5 BTU/h
1. Kebutuhan AC baru
= 31.875 BTU/h -- 9.562,5 BTU/h = 22.312,5 BTU/h
Dengan kapasitas ini, ruangan cukup menggunakan 1 unit AC 2 PK (18.000 BTU/h) dan 1 unit AC 0,5 PK (5.000 BTU/h) dengan jumlah total 23.000 BTU/h, yang lebih hemat energi dibandingkan pengaturan sebelumnya.
Kaca T-Sunlux merupakan kaca berteknologi low-E (low-emissivity) yang dirancang untuk mengurangi panas dari radiasi matahari tanpa mengorbankan pencahayaan alami. Dengan memantulkan radiasi infra merah dan sinar ultraviolet, kaca ini membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk sekaligus melindungi furnitur dari kerusakan akibat sinar UV. Kaca T-Sunlux juga memungkinkan cahaya tampak masuk, sehingga ruangan tetap terang tanpa memerlukan tambahan pencahayaan buatan. Fungsi-fungsi ini menjadikan kaca T-Sunlux solusi ideal untuk bangunan yang ingin meningkatkan efisiensi energi sambil tetap mempertahankan desain yang estetis.
Penerapan kaca T-Sunlux pada Gedung Menara Universitas Semarang dapat menjadi langkah strategis untuk menghemat energi melalui penurunan kebutuhan pendinginan ruangan. Dengan teknologi ini, kebutuhan AC dapat berkurang dari 31.875 BTU/h menjadi 22.312,5 BTU/h, yang berarti jumlah AC atau kapasitas PK dapat diturunkan. Perhitungan tersebut hanya pada satu ruang kelas, jika diterapkan pada seluruhnya maka akan banyak efisiensi energi yang didapatkan. Hal ini tidak hanya mengurangi konsumsi energi, tetapi juga menghemat biaya operasional secara signifikan dalam jangka panjang. Namun, penerapan kaca T-Sunlux perlu dilengkapi dengan strategi komprehensif lainnya untuk mencapai hasil optimal. Universitas Semarang dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi pionir dalam penerapan green building di sektor pendidikan, sekaligus memberikan contoh nyata tentang pentingnya efisiensi energi dan keberlanjutan kepada generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H