Mohon tunggu...
Muhammad Bagas Satrio Wibowo
Muhammad Bagas Satrio Wibowo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Malang - Photographer dan Videographer - masak di @kala.tera

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Pornografi pada Anak dan Pentingnya Edukasi Seksual

8 Juni 2021   16:00 Diperbarui: 8 Juni 2021   15:58 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila anak sudah mulai kecanduan dengan pornografi, sebaiknya kita mampu mengobati kecanduan tersebut dengan memberikan kegiatan kegiatan yang positif yang membuat pola pikir anak tersebut berubah. Dan anak anak perlu mengetahui bahaya yang dikeluarkan dari konten pornografi terhadap dirinya.

Saran dari saya untuk menjadi pertimbangan pemerintah khususnya kementrian pendidikan adalah adanya edukasi seksual pada anak (sex education) yang diajarkan di sekolah. Hal ini dirasa perlu karena rata rata dari anak yang berbuat hal pornografi tersebut muncul karena adanya rasa penasaran. 

Rasa penasaran tersebut membuat anak anak menjadi bertindak dan mencoba hal hal tersebut. Hal ini sama dengan kita memberikan edukasi tentang bahaya bermain api waktu kita dapat saat kecil. 

Kita tahu bahwa api bahaya, walaupun banyak manfaat yang dapat kita dapat dari munculnya api tersebut misalnya untuk memasak makanan, namun dalam keadaan tertentu api tersebut dapat berbahaya bagi lingkungan dan bahkan bisa membunuh diri kita. Sama dengan edukasi seks, seks bermanfaat bagi orang dewasa yang sudah sah dalam perkawinan untuk melanjutkan keturunan keluarganya, dan berbagai manfaat lainnya. 

Namun, apabila seks dilakukan saat masih kecil atau dibawah umur, seks dapat memberikan dampak yang buruk bagi pertumbuhan kita dan dapat berdampak pada lingkungan sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun