Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat pengembalian yang membuat nilai sekarang dari arus kas bersih sama dengan investasi awal. Dalam contoh ini, kita mencari tingkat diskonto yang membuat NPV menjadi nol. Jika tingkat diskonto tersebut lebih tinggi dari tingkat pengembalian yang diharapkan, maka investasi tidak menguntungkan.
4. Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) adalah rasio antara nilai sekarang dari arus kas bersih dengan investasi awal. Dalam contoh ini, kita menghitung nilai sekarang dari arus kas bersih menggunakan rumus present value, lalu membaginya dengan investasi awal. Jika PI lebih besar dari satu, maka investasi dianggap menguntungkan.
5. Modified IRR (MIRR)
Modified IRR (MIRR) adalah metode yang mengatasi kelemahan IRR dengan mengasumsikan tingkat reinvestasi yang realistis. Dalam contoh ini, kita menghitung arus kas bersih masa depan yang dihasilkan oleh investasi dengan tingkat diskonto yang berbeda. Setelah itu, kita menghitung tingkat pengembalian yang membuat nilai sekarang dari arus kas masukan sama dengan nilai sekarang dari arus kas.
Dari pengertian kelima metode diatas dan disesuaikan dengan proposal binis Mampir'o Coffe Roaster saya akan memilih metode Payback Period dan Discounted Payback Period sebagai bahan evaluasi bisnis. Analisis evaluasi proposal bisnis Mampir'o Coffe Roaster sebagai berikut
Analisis Proposal Binis Mampir'o Coffe Roaster
Untuk melakukan analisis bisnis menggunakan metode Payback Period (PP) dan Discounted PP, pertama-tama kita perlu mengumpulkan beberapa informasi tambahan, seperti estimasi arus kas tahunan dan tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan Discounted PP. Setelah itu, kita dapat menghitung kedua metode tersebut. Berikut ini adalah data analisis bisnis Mampir'o Coffe Roaster dengan rincian biaya,
Biaya bahan baku         = Rp 20.000.000/bulan x 12 bulan
                           = Rp 240.000.000/tahun