Mohon tunggu...
Bagas Ryandia Ardi Saputra
Bagas Ryandia Ardi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Negeri Surabaya BK 2021 - B

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inilah Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka Belajar

5 Juni 2022   20:10 Diperbarui: 5 Juni 2022   21:41 92751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.  Kurikulum Merdeka Belajar dinilai lebih bebas dan leluasa

Contohnya pada siswa jenjang SMA nantinya tidak akan ada kelas peminatan IPA, IPS dan Bahasa. Sehingga siswa bebas memilih mata pelajaran sesuai bakat dan minatnya masing-masing siswa. Selain itu, sekolah memiliki wewenang menerapkan dan mengelola kurikulum pembelajaran sesuai dengan bakat dan minat siswa serta guru dapat mengajar sesuai perkembangan siswa dalam menerima materi pelajaran.

3.  Kurikulum Merdeka Belajar dinilai relevan dan interaktif

Kurikulum Merdeka Belajar menerapkan proses pembelajaran melalui kegiatan proyek. Diharapkan dengan proses pembelajaran tersebut dapat memberikan kesempatan lebih luas pada siswa agar aktif dalam mengeksplorasi isu-isu aktual yang terjadi saat ini dan dapat mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Kekurangan Kurikulum Merdeka Belajar :

1.  Kurikulum Merdeka Belajar dinilai kurang matang dalam persiapannya

 Mengingat Kurikulum Merdeka Belajar ini masih seumur jagung usai diluncurkan oleh Mendikbud ristek beberapa bulan lalu, Kurikulum Merdeka Belajar ini masih perlu dilakukan pengkajian dan evaluasi yang lebih mendalam agar efektif dan tepat dalam penerapannya.

2.  Sistem pendidikan dan pengajaran yang belum terencana dengan baik

Pada bagian prosedur pelaksanaan pendidikan dan pengajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar belum membahas tentang upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sehingga bisa disimpulkan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar belum menuju kepada sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan baik.

3.  Kurangnya SDM dan sistem belum terstruktur

Karena Kurikulum Merdeka Belajar ini masih baru pastinya harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu dan memerlukan persiapan yang matang agar mempunyai sistem yang terstruktur dan sistematis. Selain itu juga perlu mempersiapkan SDM ( guru/pengajar ) sebagai pelaksana kurikulum tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun