Mohon tunggu...
Bagas Prabowo Adi
Bagas Prabowo Adi Mohon Tunggu... Penulis - Teologi | Pemuridan

Studying at Surakarta Christian University, Faculty of Theology | Instagram : @bagasprabowo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Penafsiran Alkitab

15 Februari 2021   12:14 Diperbarui: 15 Februari 2021   12:24 15903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat dua perbedaan metode dalam menafsirkan Alkitab dimana penafsir harus sangat berhati-hati dalam menafsirkan sebuah teks dalam Alkitab. Berikut dua perbedaan metode dalam menafsirkan teks Alkitab :

1.       Cara menafsir Deduktif/Metode Deduktif/Eisegese

Dalam hal ini penafsir Alkitab sudah mempunyai kesimpulan tertentu sebelum mempelajari Alkitab. Karena itu, penyelidikan Alkitab dengan cara ini memiliki tujuan untuk mencari ayat-ayat yang mendukung kesimpulan tersebut.

Contoh : Jika seorang pembaca mempunyai doktrin yang diyakini sebagai kebenaran bahwa persembahan perpuluhan itu harus diberikan kepada para pendeta, maka ayat-ayat Alkitab yang dipakai atau dicari tentu tentang perpuluhan yang harus diberikan kepada para imam (Bilangan 18:21-29). Sedangkan penggunaan perpuluhan selain untuk para imam, yaitu untuk para janda, anak-anak miskin serta para pendatang (pelayanan diakonia), sebagaimana yang diatur di dalam Ulangan 26:12-13, tidak akan pernah dipakai/dibacakan kepada umat.

2.       Cara menafsir Induktif/Metode Induktif/Eksegese

Dalam hal ini penafsir tidak membawa kesimpulan tertentu untuk menafsirkan Alkitab. Tetapi sebaliknya penafsir terlebih dahulu mencari data dan fakta dalam Alkitab kemudian baru menarik kesimpulan berdasarkan data dan fakta dari Alkitab.

Dalam proses "eksegese" ini, penafsir teks Alkitab berupaya menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan, misalnya:

a)       Bagaimana inti (cerita) pokok dari bacaan Alkitab tersebut?

b)       Dalam konteks bagaimanakah ayat-ayat Alkitab tersebut ditulis? Siapa yang menjadi tujuan penulisan ayat Alkitab tersebut? Bagaimana latar belakang penulisan bacaan Alkitab tersebut?

c)       Bagaimanakah makna pokok dari bacaan Alkitab yang ditafsirkan? Bagaimana pula pokok-pokok pesan yang hendak disampaikan oleh penulis bacaan Alkitab tersebut?

d)       Dan langkah berikutnya : Bagaimanakah relevansi pokok-pokok makna serta pesan dari bacaan Alkitab tersebut bagi umat Allah pada masa kini? (ini yang dinamakan kegiatan "Hermeneutis").

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun