Kali ini kita akan belajar tentang gap/rentang/jarak yang ada dalam Alkitab. Dimana hal ini yang juga penting untuk kita pahami sebelum menafsirkan Alkitab.
Setiap orang Kristen harus mempelajari Alkitab karena Alkitab adalah Firman Allah yang diinspirasikan oleh Allah sendiri, yang berisi segala pengetahuan tentang Allah dan hubungannya dengan semua karya dan ciptaanNya. Namun demikian untuk mengerti isi Alkitab tidaklah selalu mudah karena ada gap komunikasi yang besar sehingga perlu dijembatani.
Firman Tuhan itu ditulis ribuan dan ratusan tahun yang lalu, oleh banyak penulis Alkitab yang hidup pada jaman yang berbeda-beda dan dari latar belakang yang berbeda-beda, dan ditulis dalam bahasa-bahasa yang tidak kita kuasai. Bagaimana cara orang percaya abad ini mengerti Firman Tuhan agar Firman itu diterima sama seperti ketika para penulis Alkitab mula-mula menerimaNya? Inilah tugas Hermeneutik.
1. Â Â Â Historical Gap (Rentang Sejarah)
Peradaban di zaman dahulu sangat berbeda jauh dengan zaman sekarang. Pada zaman dahulu para nabi berjalan kaki kemanapun untuk menempuh perjalanan. Para nabi dan raja-raja menggunakan rebana, gambus, kecapi dan sebagainya untuk puji-pujian, tentu saja karena belum ditemukan alat musik modern seperti piano, organ, drum dan sebagainya. Dahulu antibiotik belum ditemukan seperti zaman sekarang, mereka menggunakan anggur dan minyak (mayoritas) sebagai obat. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah pendeta di zaman sekarang juga harus berjalan kaki kemana-mana untuk mengajar? Haruskah puji-pujian di zaman sekarang meniru mereka? Atau haruskah kita menggunakan anggur dan minyak setelah obat-obatan modern ditemukan?
Konteks sejarah penulis Alkitab adalah berkisar dari jaman Musa sampai Yohanes, yaitu kira-kira 16 abad. Dibandingkan dengan pembaca Alkitab yang hidup pada jaman modern, maka ada gap yang sangat besar. Untuk mempelajari tentang sejarah kita bisa dibantu dengan banyak buku-buku sejarah Alkitab (PL dan PB), dimana didalamnya dapat kita pelajari misalnya tentang peristiwa-peristiwa dan keadaan (latar belakang politik, ekonomi, agama) yang mempengaruhi jalannya sejarah atau tindakan para tokoh-tokoh Alkitab.
2. Â Â Â Cultural Gap (Rentang Budaya)
Kita perlu mengingat bahwa mereka adalah bangsa yang berbeda dan tinggal di tempat yang berbeda serta memiliki kebiasaan-kebiasaan yang berbeda pula, seperti :
a. Â Â Â Sistem budak (disebutkan hampir di seluruh bagian Alkitab PL-PB)
b. Â Â Â Penggunaan tudung kepala bagi perempuan (1 Kor 11:5-6, 13-15)
c. Â Â Â Sarai menamai Abraham tuannya (1 Pet 3:6)