Mohon tunggu...
Bagas Pangestu
Bagas Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Saya seorang mahasiswa yang memiliki hobi menulis dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Karmic Relationsip, Hubungan yang Menyakitkan

1 November 2024   21:00 Diperbarui: 1 November 2024   21:01 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Christopher Beloch on Unsplash 

Hubungan idealnya menjadi tempat kita menemukan rasa aman, kenyamanan, dan kedamaian dengan pasangan. Namun, realitas sering kali berkata lain. Ada jenis hubungan yang memikat, tetapi juga menyakitkan, dan terus-menerus menarik kedua pihak kembali ke dalam pola yang sama, hubungan ini dikenal dengan istilah karmic relationship.

Karmic relationship penuh dengan situasi hubungan yang sulit dan menguras emosional. Meski seringkali berakhir dengan perpisahan, karmic relationship dapat membentuk pribadi seseorang melalui berbagai tantangan emosional yang dihadirkan.

Mari kita bahas lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan karmic relationship, bagaimana kita mengidentifikasi tanda-tandanya, kemudian mengapa hubungan ini sering terjadi dan hal apa yang bisa kita pelajari dari hubungan tersebut.

Memahami Karmic Relationship 

Secara harfiah, karmic atau karma dapat diartikan sebagai konsekuensi dari tindakan kita, baik yang dilakukan di masa lalu maupun saat ini. Dalam hal percintaan, konsep karmic relationship muncul dari anggapan bahwa seseorang dan pasangannya telah terikat sejak kehidupan sebelumnya. Entah itu karena kesalahan dalam hubungan sebelumnya atau luka yang belum sembuh, karmic relationship muncul untuk mengingatkan tentang berbagai hal yang perlu diperbaiki di dalam diri.

Meminjam pendapat dari Barbara De Angelis, seorang psikolog yang terkenal dengan tulisan-tulisannya tentang hubungan dan cinta, menjelaskan bahwa karmic relationship sering kali penuh tantangan karena hubungan ini memunculkan bagian dari diri kita yang tersembunyi atau terluka. Tujuan dari karmic relationship hanya untuk mendorong pertumbuhan pribadi dengan menghadapi berbagai sisi negatif dari diri sendiri melalui pasangan.

Meminjam lagi pendapat dari De Angelis, pasangan dalam karmic relationship seperti cermin yang menunjukkan luka batin atau trauma yang mungkin belum kita sadari, sehingga memungkinkan kita untuk menyembuhkan diri dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Karmic relationship tidak didesain untuk menjadi hubungan yang langgeng. Sebaliknya, ia menjadi cerminan dari tantangan, trauma, dan ketidakamanan yang belum kita selesaikan. Karenanya, hubungan ini bisa sangat intens, penuh gairah, namun juga penuh konflik.

Mengapa Karmic Relationship Bisa Terjadi?

Photo by Shelby Deeter on Unsplash
Photo by Shelby Deeter on Unsplash

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun