Ada berbagai alasan mengapa karmic relationship dapat terjadi. Salah satunya adalah karena hubungan ini sering kali mencerminkan luka emosional atau trauma yang belum terselesaikan di dalam diri kita. Bagi banyak orang, karmic relationship memberikan kesempatan untuk memperbaiki pola pikir atau perilaku yang mungkin belum disadari selama ini.
Meminjam pendapat dari Dr. Judith Orloff, seorang psikiater dan penulis terkenal tentang empati dan hubungan emosional, menjelaskan bahwa karmic relationship bisa sangat menguras energi emosional. Hubungan ini seringkali bersifat manipulatif atau destruktif karena kedua belah pihak saling mencerminkan ketidakamanan dalam luka emosional masing-masing. Hubungan ini sulit diakhiri meski jelas menyakitkan karena keterikatan emosional yang sangat kuat.
Selain itu, dalam karmic relationship, sering kali terjadi ketidakseimbangan dalam hal memberi dan menerima cinta, perhatian, serta dukungan. Biasanya, salah satu pihak merasa harus selalu memberikan lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pasangan, sementara pihak lain lebih pasif.
Ketidakseimbangan ini menciptakan dinamika yang melelahkan secara emosional dan menciptakan rasa ketergantungan yang dalam. Hubungan ini bisa menjadi sangat intens karena salah satu atau kedua pihak berusaha terus-menerus untuk "mencapai" keseimbangan yang sebenarnya sulit dicapai, mengingat ketidakseimbangan emosi dari kebutuhan di antara mereka.
Kemudian, sering kali karmic relationship terjadi sebagai hasil dari keinginan untuk menghindari kegagalan dalam hubungan lagi. Seseorang mungkin terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, karena merasa bahwa meninggalkan hubungan tersebut akan membuatnya merasa gagal. Dalam banyak kasus, seseorang ini mungkin telah memiliki pengalaman-pengalaman kegagalan yang membuat dirinya ragu untuk melepaskan hubungan lagi, meskipun hubungan tersebut menyakitkan.
Tanda-Tanda Berada dalam Karmic Relationship
Terdapat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kita mungkin berada dalam karmic relationship. Meskipun setiap hubungan memiliki karakteristik unik, ada pola-pola umum yang kerap muncul dalam karmic relationship, seperti:
Keterikatan Emosional yang Tidak TerkendaliÂ
Pada karmic relationship, ketertarikan emosional terasa sangat kuat dan mengikat, bahkan terkadang hampir seperti candu. Ketertarikan ini begitu dalam hingga menguras energi, membuat kita merasa sulit untuk memisahkan diri. Keterikatan ini membuat kita terus-menerus ingin dekat dengan pasangan, meskipun sudah jelas bahwa hubungan tersebut tidak sehat.
Konflik yang Tidak Pernah Berakhir Â
Hubungan ini seringkali ditandai dengan konflik berulang yang sulit diatasi. Masalah-masalah yang muncul cenderung sama dan tidak terselesaikan, berulang kali menghancurkan komunikasi dan membuat hubungan semakin toxic. Di satu sisi, konflik-konflik tersebut membuat hubungan terasa hidup dan berwarna, namun disisi lain, mereka mengikis rasa aman dan kedamaian batin.