Etika terhadap Lingkungan dalam Perspektif Islam

2. Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah 

Dalam perspektif Islam, manusia disebut  khalifah atau pemimpin dunia.
Tugas utama khalifah adalah menjaga, melestarikan, dan mengelola bumi secara adil dan bijaksana.
Kewajiban ini tidak terbatas pada pemanfaatan alam untuk kepentingan manusia saja, namun juga mencakup tanggung jawab moral untuk menjamin alam tetap terjaga keseimbangan dan kelestariannya.

• Al-Qur'an (Al-Baqarah: 30): "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berkata kepada malaikat: 'Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di bumi.' Mereka berkata: 'Mengapa Engkau menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu?' Tuhan berfirman: 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Ayat ini menegaskan bahwa manusia mempunyai peran sebagai Khalifah yang bertugas mengelola bumi dengan penuh tanggung jawab. Salah satu tugas utama Khalifah adalah menjaga keseimbangan alam dan tidak  merusak atau mengeksploitasinya.

3. Prinsip Keadilan dan Keberlanjutan 

Islam mengajarkan prinsip keadilan dalam segala aspek kehidupan, termasuk  pemanfaatan sumber daya alam.
Dalam memanfaatkan alam, tidak boleh ada pihak yang dirugikan atau diperlakukan tidak adil.
Oleh karena itu, Islam mengingatkan umatnya untuk tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam.

• Al-Qur'an (Al-Maidah:8):"Hai orang-orang beriman hendaklah kamu menjadi orang yang selalu mengakui kebenaran. Karena Allah, menjadi saksi yang adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adil lah karena adil itu lebih dekat dengan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan"

Dalam perspektif Islam, keadilan adalah prinsip yang merupakan hukum seluruh hajat raya dan ketetapan Allah bagi alam raya ciptaan-Nya. Keadilan merupakan ciri utama dalam ajaran Islam, di mana setiap orang muslim akan memperoleh hak dan kewajibannya secara sama.  

4. Perlindungan terhadap Alam dan Makhluk Hidup 

Islam mengajarkan bahwa makhluk hidup lain, seperti hewan dan tumbuhan, mempunyai hak untuk hidup dan berkembang biak di bumi. Oleh karena itu, manusia tidak boleh secara tidak bertanggung jawab merusak atau mengeksploitasi alam atau makhluk hidup lainnya.

• Al-Qur'an  (Al A'raf : 56) :"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi sesudah (Alloh SWT) memperbaikinya dan dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut. Sesungguhnya rahmat Alloh SWT amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik"

ayat ini mengandung pesan bahwa manusia harus berbuat baik dan berdoa dengan khusuk, sepenuh hati, dan suara yang lembut. Berdoa dengan cara ini akan menjauhkan manusia dari keputusasaan dan mempertebal keyakinannya.

5. Larangan untuk Merusak Alam  

Islam dengan tegas melarang terjadinya kerusakan  alam dan sumber daya alam.
Fasad (kerusakan) di muka bumi merupakan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam, karena rusaknya alam berarti hancurnya ciptaan Tuhan.

• Al-Qur'an (Al-Baqarah: 11-12): "Apabila dikatakan kepada mereka: 'Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,' mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang hanya memperbaiki (keadaan).' Ingatlah sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. 

Ayat ini menggambarkan sikap orang yang merusak alam dengan dalih memperbaikinya, padahal kenyataannya mereka menimbulkan kerusakan yang tidak terlihat.
Kerusakan ini dapat terjadi dalam bentuk pencemaran lingkungan, penggundulan hutan, dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
 

6. Air sebagai Sumber Kehidupan

Dalam Islam, air dianggap sebagai salah satu nikmat terbesar  Allah dan harus digunakan dengan bijak.
Islam mengajarkan untuk tidak menyia-nyiakan atau mencemari air, karena air adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup.

• Hadis Riwayat Ibn Majah: Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kamu menggunakan air untuk berwudhu walaupun kamu berada di tepi sungai yang mengalir." 

Hadits ini mengajarkan kita untuk tidak menggunakan air terlalu banyak, meskipun melimpah.
Islam meyakini bahwa air merupakan sumber kehidupan dan harus dijaga kelestariannya serta tidak boleh dibuang  atau terkontaminasi.

Etika lingkungan dalam perspektif Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam sebagai bagian dari tanggung jawab manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Islam mengajarkan untuk tidak merusak alam, memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan, serta menjaga kesejahteraan seluruh makhluk hidup.
Prinsip-prinsip ini mengarah pada terciptanya dunia yang lebih adil, seimbang, dan berkelanjutan.

Dalam konteks modern, etika lingkungan dalam perspektif Islam  selalu berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang menekankan pada keberlanjutan dan keadilan bagi seluruh makhluk hidup, serta selalu fokus pada penyelesaian permasalahan lingkungan hidup global seperti perubahan iklim, penggundulan hutan, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Kami meminta masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam mengatasi tantangan.

penulis: Bagas pandji

Dosen Pengampu: DR.Hamidullah Mahmud Lc.M.A.g