Film movie "Yang Tak Tergantikan" merupakan film bergenre keluarga, yang menceritakan kisah seorang wanita single perent bernama aryani (Lulu Tobing) Â yang harus berjuang sendiri merawat, mendidik dan membesarkan ketiga anaknya yang memiliki karakter berbeda-beda serta memiliki permasalahan yang berbeda-beda juga.
Stuart Hall dalam bukunya Representation : Cultural Representations and Signifying Practices (1997) menjelaskah bahwa
Representasi adalah tindakan menghadirkan atau menggambarkan sesuatu baik peristiwa, orang, maupun objek lewat sesuatu yang lain di luar dirinya, biasanya berupa tanda atau symbol.
Ananta Putra dalam artikelnya yang berjudul Representasi Single Perent Dalam Film Susah Sinyal yang dimuat didalam jurnal channel Vol 7, no 2 (2019) menyatakan bahwa Film merupakan suatu karya seni untuk memberikan gambaran kepada publik tentang kehidupan seseorang.Â
Film dapat merekam sebuah realitas keadaan suatu tempat dan budaya yang terjadi. Film merupakan bayangan yang diangkat dari suatu kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang selalu menimbulkan adanya kecenderungan antara film dengan
dunia nyata. Representasi juga tidak lepas dari stereotip.
Dalam artikel ini akan di bahas bagaimana film "Yang Tak Tergantikan" Merepresentasikan sosok wanita single perent yang membantah sterotipe - stereotip negatif terhadap wanita single perent.
Dalam Film Yang Tak Tergantikan terdapat stereotip wanita single perent yang di bantah dalam film ini, yaitu : wanita single perent memiliki sifat emosional dan wanita single perent lemah dalam menjalankan kedua perannya sebagai ayah dan ibu.
Cerita dalam film ini berawal dari Aryati seorang ibu tunggal yang berpisah dari suaminya, sehingga Aryati harus membesarkan dan mendidik ketiga anaknya yang sudah beranjak remaja. Aryati bekerja sebagai supir taksi online untuk memenuhi kebutuhan ketiga anaknya yaitu Bayu, Tika dan Kinanti.
Singkatnya, Â dalam film ini permasalahan mulai muncul ketika aryati sedang mengantarkan sekolah Tika dan Kinanti, Secara tiba tiba kinanti bertanya mengenai alasan mengapa aryati harus pisah dengan suaminya (ayah kinanti), Aryati terdiam lalu sesampainya di depan sekolahan Tika dan Kinanti turun dari mobil, kinanti memberikan surat kecil kepada aryati yang bertuliskan harapannya agar ayah dan ibu nya dapat bersatu kembali tinggal satu rumah.
Seiring berjalannya waktu kinanti mengetahui alasan mengapa Aryati ibunya harus berpisah dengan ayahnya, Â itu karena ayahnya sering jalan dengan wanita yang lebih muda, kinanti mengetahuinya dari teman sekelasnya yang melihat ayahnya sedang bermesraan dengan wanita yang lebih muda di mall.Â
Kinanti yang menceritakan kejadian itu kepada aryati membuat aryati terkejut dan akhirnya aryati menjelaskan kepada Bayu, Tika dan Kinanti di atas meja makan mengenai ayah mereka, bahwa setiap orang baik bisa berubah, ayah mereka orang baik dan ia hanya berubah terhadap aryati bukan kepada anak - anaknya, Aryati juga memberikan penjelasan bahwa ayah mereka sangat mencintai dan menyayangi mereka dan tidak boleh mereka membenci ayahnya sendiri.
Dari permasalahan pertama yang di hadapi aryati, Â sikap aryati sudah sangat jelas membantah stereotip bahwa wanita single perent emosional. Sikap aryati dalam menjelaskan kepada anak anak nya mengenai ayah mereka sangat - sangat penuh kasih sayang, aryati tidak mau anak - anaknya membenci ayahnya karena permasalahan antara aryati dengan ayah mereka.Â
Aryati selalu meberikan pandangan baik mantan suaminya di depan anak anak nya. Meskipun setelah kejadian itu aryati menelfon mantan suaminya dan berbicara dengan nada tinggi namun dalam konteks ini emosional yang di keluarkan aryati masih sangat wajar dan normal. Terlebih aryati tidak membawa masalahan hubungannya dengan mantan suaminya kepada anak-anak mereka.
Setelah permasalahan pertama selesai, masuklah permasalahan kedua yang di hadapi aryati yaitu ketika aryati mengalami kecelakaan, aryati bekerja sebagai taksi online dari pagi setelah selesai menyiapkan sarapan untuk anak - anaknya lalu mengantarkan tika dan kinanti ke sekolah, baru berangkat bekerja qsampai larut malam, pada saat pulang dari mengantarkan penumpang dan waktu sudah larut malam aryati mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya masuk rumah sakit, meskipun hanya luka ringan saja.Â
Ketika baru saja pulang dari rumah sakit aryati di datangi oleh pemilik kontrakan untuk menagih uang kontrakan yang masih belum terbayarkan, aryati yang saat itu tidak memiliki uang meminta keringanan kembali dan akhirnya di beri waktu 2 minggu untuk melunasi,di saat itu juga anaknya yang pertama Bayu ketahuan oleh aryati memakai narkoba karena aryati menemukan alat penghisap di keranjang baju bayu.
Aryati yang mengetahui itu, pada malamnya aryati berbicara empat mata dengan bayu lalu aryati menanyakan apakah benar bayu yang mencuri cincin emas aryati serta alasan mengapa bayu sampai mengkonsumsi narkoba dan apakah dia sudah kecanduan, bayu yang kaget sontak menangis di kaki aryati meminta maaf atas kelakuannya, bayu menjelaskan dia stress karena di Phk lalu merasa putus asa karena tidak dapat membantu aryati untuk mencari uang.Â
Aryati yang mendengar dan melihat bayu merasa menyesal dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang menasihati bayu dan selalu mendukung bayu agar tidak mudah putus asa. Meskipun setelah bayu memasuki kamar aryati menangis.
Sikap aryati menunjukkan serta merepresentasikan sosok wanit yang kuat, Â tangguh, dan penuh kasih sayang. Sikap aryati juga mematahkan stereotip bahwa wanita single perent lemah dalam menajalankan dua peran.Â
Nyatanya aryati sanggup menjalankan dua peran dalam keluarganya, aryati bekerja dari pagi hingga malam layaknya seorang ayah, Â lalu aryati juga tegas, tidak pernah menyudutkan anak - anak nya dan penuh dengan kasih sayang sesuai dengan peran seorang ibu bagi anak-anaknya.
Salah satu pembuktian bahwa aryati mampu menjalankan dua peran dalam keluarganya adalah Kinanti yang berhasil menjuarai olimpiade catur nasional, Kinanti memang anak yang cerdas dan tekun berbeda dengan kedua kakak nya Bayu dan Tika. Â Keberhasilan Kinanti menjadi sebuah pembuktian bahwa Aryati seorang wanita singel perent yang mampu mendidik anaknya sangat baik.
Film Yang Tak Tergantikan mendapatkan rating yang bagus dan saya pribadi sangat menyukai bahkan memfavoritkan film ini karena alur cerita di film ini sangat hangat dengan suasana keluarga dengan berbagai permasalahan di dalamnya dan selalu di selesaikan di atas meja makan. Film ini juga membantah stereotip negatif terhadap wanita single perent secara langsung maupun tidak langsung dengan merepresentasikan sosok aryati di dalam film ini.
Penulis : Bagas Muhamad Sucahyo, Â Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Â Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H