Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Kita Sudah Kenal Tentang Istilah "Pangan Fungsional"?

1 Februari 2025   20:40 Diperbarui: 1 Februari 2025   22:27 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pangan Sehat dan Fungsional | Sumber gambar: Mariana Medvedeva/unsplash

Dengan perkembangan teknologi digital, aplikasi atau perangkat yang membantu kita memilih produk pangan fungsional yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan kita mungkin akan menjadi umum. Misalnya, aplikasi yang memindai kode batang (barcode) produk dan memberikan informasi tentang manfaat fungsionalnya serta kesesuaiannya dengan profil kesehatan kita.

Nah, tidak lupa juga, ilmu bioteknologi memainkan peran kunci dalam pengembangan pangan fungsional.elalui rekayasa genetika, kita dapat mengembangkan tanaman dengan kandungan nutrisi yang ditingkatkan atau dengan komponen bioaktif tertentu. Seperti contohnya pengembangan beras emas yang diperkaya dengan beta-karoten untuk membantu mengatasi defisiensi vitamin A. Selain itu, bioteknologi memungkinkan pengembangan mikroorganisme yang dapat digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan produk dengan manfaat kesehatan tambahan. Contohnya adalah pengembangan strain probiotik baru yang lebih efektif dalam mendukung kesehatan usus.

Meskipun potensi pangan fungsional sangat besar, ada beberapa tantangan yang perlu kita hadapi:

Keamanan dan Efikasi

Penting untuk memastikan bahwa komponen fungsional yang ditambahkan ke dalam produk pangan itu aman untuk dikonsumsi dan memberikan manfaat kesehatan yang diklaim. Oleh karena itu, tantangan ini memerlukan dukungan baik oleh pemerintah atau pun pihak swasta untuk membantu penelitian ilmiah yang komprehensif dan regulasi yang ketat.

Penerimaan Konsumen 

Meskipun pangan fungsional menawarkan manfaat kesehatan yang signifikan, penerimaan masyarakat terhadap produk baru sering kali menjadi tantangan yang menurut saya cukup menantang di Indonesia. Kebanyakan dari kita mungkin skeptis terhadap klaim kesehatan yang dibuat oleh produsen atau kurang familiar dengan komponen fungsional tertentu, seperti probiotik atau biofortifikasi. Oleh karena itu, edukasi konsumen, (termasuk upaya saya membuat artikel-artikel ini) menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesadaran dan penerimaan produk pangan fungsional.

Regulasi dan Standarisasi

Industri pangan fungsional harus mematuhi regulasi yang ketat untuk memastikan keamanan dan klaim kesehatan yang valid. Misalnya, di berbagai negara, badan pengawas seperti FDA (Food and Drug Administration) atau EFSA (European Food Safety Authority) menetapkan standar yang harus dipenuhi sebelum produk dapat dipasarkan. Kepatuhan terhadap regulasi ini bisa menjadi proses yang kompleks dan memakan waktu bagi produsen. Belum lagi apabila terdapat komponen yang belum terdaftar di BPOM, maka akan menjadi tantangan tambahan untuk produsen, bersama dengan tim R&D dan peneliti untuk membantu membuat bukti ilmiah melalui hasil penelitian untuk memperkuat klaim dan penggunaan bahan fungsional tersebut bahwa terbukti aman dan memang memiliki manfaat fungsional bagi kesehatan kita.

Biaya Produksi dan Aksesibilitas

Yap, betul, ini tantangan yang cukup klasik dan memang dihadapi oleh semua sektor industri dalam melakukan inovasi, yaitu berkaitan terkait biaya produksi dan ketersediaan bahan. Dalam proses yang melibatkan ilmu bioteknologi, sering kali melibatkan teknologi canggih yang dapat meningkatkan biaya produksi pangan fungsional. Hal ini dapat membuat produk menjadi lebih mahal bagi konsumen, terutama di negara berkembang. Oleh karena itu, pengembangan teknologi yang lebih efisien dan inovasi dalam rantai pasok sangat dibutuhkan untuk membuat pangan fungsional lebih terjangkau dan mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun