Reforma agraria merupakan salah satu fokus utama Badan Bank Tanah, yang bertujuan untuk memperbaiki struktur penguasaan, pemilikan, dan penggunaan tanah. Melalui reforma agraria, tanah-tanah yang tidak produktif atau dikuasai secara berlebihan dapat didistribusikan ulang kepada masyarakat yang membutuhkannya, seperti petani kecil dan pelaku UMKM. Reforma agraria yang efektif dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung pengentasan kemiskinan di pedesaan.Â
Secara tidak langsung, program tentang ketahanan pangan juga bisa dijalankan secara bersamaan dengan program ini. Lahan produktif akan tetap terjaga demi keberlangsungan ketahanan pangan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan untuk negara tercinta kita, Indonesia.
- Mengurangi Ketimpangan Lahan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ketimpangan kepemilikan lahan di Indonesia pada tahun 2019 sangat tinggi, dengan Gini Ratio mencapai 0,68. Badan Bank Tanah bertugas untuk mendistribusikan kembali tanah-tanah yang dimiliki secara tidak merata, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi yang diakibatkannya. Melalui redistribusi lahan yang tepat sasaran, kesenjangan dalam kepemilikan tanah dapat diminimalkan, memungkinkan masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses terhadap lahan untuk mulai mengelola dan memanfaatkannya.
- Mendukung Pembangunan Nasional
Selain mendistribusikan lahan kepada masyarakat, Badan Bank Tanah juga menyediakan lahan untuk proyek-proyek infrastruktur, seperti pembangunan jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Ini berkontribusi pada percepatan pembangunan nasional yang inklusif dan merata. Dengan adanya akses tanah yang lebih mudah untuk pembangunan infrastruktur, Badan Bank Tanah turut serta dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
- Optimalisasi Penggunaan Lahan
Badan Bank Tanah juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tanah yang didistribusikan digunakan secara optimal. Lahan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan dengan baik dapat diubah menjadi area produktif yang mendukung kegiatan ekonomi seperti pertanian, perikanan, atau bahkan pariwisata. Dengan memanfaatkan lahan secara optimal, masyarakat dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup mereka.
Program dan Kegiatan Utama Badan Bank Tanah
Untuk mencapai tujuan-tujuan strategisnya, Badan Bank Tanah melaksanakan berbagai program dan kegiatan, antara lain:
- Pendataan dan Inventarisasi Tanah
Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah mendata dan menginventarisasi tanah-tanah yang tidak produktif atau dimiliki secara ilegal. Data ini kemudian digunakan untuk menentukan lahan yang dapat didistribusikan ulang. Dengan pendataan yang akurat, Badan Bank Tanah dapat memastikan bahwa setiap tanah yang dialokasikan benar-benar digunakan untuk kepentingan yang telah direncanakan.
- Kerjasama dengan Pemerintah Daerah
Badan Bank Tanah bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa redistribusi tanah berjalan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Kolaborasi ini penting sekali untuk memastikan bahwa setiap program yang dilaksanakan dapat berjalan efektif dan mencapai hasil yang diharapkan. Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mengidentifikasi lahan yang dapat digunakan kembali dan memastikan bahwa distribusi lahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal.
- Pemberian Tanah untuk UMKM dan Petani
Salah satu prioritas utama kehadiran Badan Bank Tanah adalah memberikan akses tanah kepada UMKM dan petani kecil. Dengan akses ini, mereka dapat meningkatkan produktivitas, mengembangkan usaha, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan mereka. Program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat dengan memberikan mereka sumber daya yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka. Peningkatan produktivitas UMKM dan petani kecil ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
- Edukasi dan Penyuluhan
Selain mendistribusikan lahan, Badan Bank Tanah juga melaksanakan program edukasi dan penyuluhan untuk masyarakat penerima lahan. Edukasi ini mencakup pelatihan tentang cara mengelola lahan secara produktif dan berkelanjutan, yang membantu memastikan bahwa lahan yang dialokasikan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan penerima.