Menggunakan bekatul dalam resep dapat meningkatkan kandungan serat dan memberikan rasa yang lebih kaya pada produk panggangan. Bekatul juga dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam adonan pizza untuk memberikan rasa yang lebih penuh dan tekstur yang lebih sehat.
Sebagai Topping Yogurt
Menaburkan bekatul di atas yogurt memberikan rasa gurih sekaligus meningkatkan kandungan serat pada yogurt yang kita konsumsi. Ini adalah cara yang lezat untuk menambahkan tekstur dan nutrisi ekstra ke camilan sehat. Kita juga dapat menambahkan buah-buahan segar untuk meningkatkan rasa dan nilai gizi camilan.
Campuran dalam Adonan Pancake, Waffle, atau Kukis
Menambahkan bekatul ke dalam adonan pancake, waffle, dan kukis dapat meningkatkan kandungan serat dan memberikan rasa yang lebih kompleks. Penambahan dedak artinya meningkatkan kandungan serat, dan diharapkan dapat membantu untuk menjaga rasa kenyang lebih lama setelah sarapan. Kombinasikan dengan sirup maple alami atau madu untuk sarapan yang sehat dan lezat.
Kesimpulan
Bekatul, yang sering dianggap sebagai produk sampingan dari penggilingan biji-bijian, memiliki potensi besar sebagai bahan pangan yang kaya nutrisi. Dengan kandungan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang tinggi, bekatul dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan mulai dari pencernaan yang lebih baik hingga pencegahan penyakit kronis. Integrasi bekatul ke dalam diet sehari-hari dapat menjadi langkah sederhana namun efektif untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk terus menganggap dedak sebagai bahan "rendahan" ketika manfaatnya bagi kesehatan manusia begitu luar biasa.Â
Daftar Pustaka
Slavin, J. L. (2003). Why whole grains are protective: biological mechanisms. Proceedings of the Nutrition Society, 62(1), 129-134. https://doi.org/10.1079/PNS2002221
Anderson, J. W., & Hanna, T. J. (1999). Whole grains and protection against coronary heart disease: what are the active components and mechanisms? The American Journal of Clinical Nutrition, 70(3), 307-308. https://doi.org/10.1093/ajcn/70.3.307
Ranhotra, G. S., Gelroth, J. A., & Glaser, B. K. (1996). Effect of processing on the dietary fiber content of cereals and legumes. Cereal Chemistry, 73(2), 173-175.
Champ, M. M. J. (2002). Non-nutrient bioactive substances of pulses. British Journal of Nutrition, 88(3), 307-319. https://doi.org/10.1079/BJN2002710
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!