Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Potensi Spirulina dan Chlorella sebagai "Superfood"

21 Desember 2024   20:32 Diperbarui: 22 Desember 2024   02:34 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi alga hijau | Sumber gambar: Mihaly Koles

Spirulina: Si Hijau-Biru yang Kaya Gizi

Spirulina adalah alga hijau-biru yang terkenal sebagai sumber protein nabati yang sangat tinggi. Bayangkan saja, sekitar 60-70% dari kandungannya adalah protein! Ini bahkan lebih tinggi dibandingkan daging sapi atau ayam. Selain itu, Spirulina juga mengandung vitamin B1, B2, B3, zat besi, magnesium, dan antioksidan seperti phycocyanin yang sangat baik untuk melawan radikal bebas. Penelitian juga menunjukkan bahwa Spirulina dapat membantu menurunkan kolesterol, menjaga kadar gula darah, dan mendukung sistem kekebalan tubuh.

Chlorella: Si Hijau dengan Kekuatan Detoks

Berbeda dari Spirulina, Chlorella adalah alga hijau yang lebih dikenal karena kandungan klorofilnya yang sangat tinggi. Fungsi utama Chlorella adalah membantu tubuh membersihkan racun, terutama logam berat. Selain itu, alga ini kaya serat yang baik untuk pencernaan dan mengandung vitamin B12, yang sangat penting bagi mereka yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan.

3 Alasan Mengapa Alga Mikro Dianggap Superfood Masa Depan?

Produksi Ramah Lingkungan

Budidaya alga mikro dapat dikategorikan sebagai sektor industri yang ramah untuk lingkungan. Alga mikro dapat tumbuh dengan sangat cepat dan tidak membutuhkan lahan yang luas, berbeda dengan pertanian atau peternakan tradisional. Selain itu, kedua mikro alga ini mengambil karbon dioksida (CO2) sebagai sumber karbon untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, budidaya alga mikro dapat  menjadi salah satu solusi untuk produksi pangan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sumber Pangan Bergizi Tinggi

Istilahnya kecil-kecil cabe rawit. Kalau cabe rawit itu pedas, kalau alga mikro itu bernutrisi. Bayangkan dengan kandungan protein, vitamin, mineral, dan antioksidan yang luar biasa, Spirulina dan Chlorella dapat menjadi alternatif sumber gizi di tengah kebutuhan pangan dunia yang terus meningkat.

Aplikasi Bioteknologi

Melalui aplikasi bioteknologi moderen, memungkinkan kita untuk memproduksi alga mikro secara efisien di dalam bioreaktor. Bioreaktor adalah wadah yang dilengkapi dengan berbagai alat tambahan untuk mempermudah proses budidaya. Contohnya di dalam bioreaktor ada selang untuk memberi gas karbon dioksida, memberikan nutrisi, termometer untuk memantau suhu, pengatur pH untuk menjaga kondisinya tetap terjaga dengan baik, intinya bertujuan untuk membuat si alga dapat tumbuh dengan nyaman. Bahkan, kandungan nutrisinya bisa dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan spesifik manusia, misalnya kalau kita ingin mendapatkan protein yang tinggi, maka alga tersebut diberi sumber nutrisi berupa nitrogen dengan porsi lebih agar produksi alganya menjadi lebih banyak.

Ingat, meskipun disebut "modifikasi" bukan berarti itu dapat mengancam manusia atau ada mitos-mitos yang menyatakan bahwa "wah produk modifikasi berbahaya untuk kesehatan, atau produk GMO berbahaya untuk kesehatan" itu hoaks, dan penjelasan mengenai mitos GMO sudah saya bahas di artikel sebelumnya ya.

Tantangan dalam Mengembangkan Alga Mikro

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun