Spirulina: Si Hijau-Biru yang Kaya Gizi
Spirulina adalah alga hijau-biru yang terkenal sebagai sumber protein nabati yang sangat tinggi. Bayangkan saja, sekitar 60-70% dari kandungannya adalah protein! Ini bahkan lebih tinggi dibandingkan daging sapi atau ayam. Selain itu, Spirulina juga mengandung vitamin B1, B2, B3, zat besi, magnesium, dan antioksidan seperti phycocyanin yang sangat baik untuk melawan radikal bebas. Penelitian juga menunjukkan bahwa Spirulina dapat membantu menurunkan kolesterol, menjaga kadar gula darah, dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Chlorella: Si Hijau dengan Kekuatan Detoks
Berbeda dari Spirulina, Chlorella adalah alga hijau yang lebih dikenal karena kandungan klorofilnya yang sangat tinggi. Fungsi utama Chlorella adalah membantu tubuh membersihkan racun, terutama logam berat. Selain itu, alga ini kaya serat yang baik untuk pencernaan dan mengandung vitamin B12, yang sangat penting bagi mereka yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan.
3 Alasan Mengapa Alga Mikro Dianggap Superfood Masa Depan?
Produksi Ramah Lingkungan
Budidaya alga mikro dapat dikategorikan sebagai sektor industri yang ramah untuk lingkungan. Alga mikro dapat tumbuh dengan sangat cepat dan tidak membutuhkan lahan yang luas, berbeda dengan pertanian atau peternakan tradisional. Selain itu, kedua mikro alga ini mengambil karbon dioksida (CO2) sebagai sumber karbon untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, budidaya alga mikro dapat  menjadi salah satu solusi untuk produksi pangan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sumber Pangan Bergizi Tinggi
Istilahnya kecil-kecil cabe rawit. Kalau cabe rawit itu pedas, kalau alga mikro itu bernutrisi. Bayangkan dengan kandungan protein, vitamin, mineral, dan antioksidan yang luar biasa, Spirulina dan Chlorella dapat menjadi alternatif sumber gizi di tengah kebutuhan pangan dunia yang terus meningkat.
Aplikasi Bioteknologi
Melalui aplikasi bioteknologi moderen, memungkinkan kita untuk memproduksi alga mikro secara efisien di dalam bioreaktor. Bioreaktor adalah wadah yang dilengkapi dengan berbagai alat tambahan untuk mempermudah proses budidaya. Contohnya di dalam bioreaktor ada selang untuk memberi gas karbon dioksida, memberikan nutrisi, termometer untuk memantau suhu, pengatur pH untuk menjaga kondisinya tetap terjaga dengan baik, intinya bertujuan untuk membuat si alga dapat tumbuh dengan nyaman. Bahkan, kandungan nutrisinya bisa dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan spesifik manusia, misalnya kalau kita ingin mendapatkan protein yang tinggi, maka alga tersebut diberi sumber nutrisi berupa nitrogen dengan porsi lebih agar produksi alganya menjadi lebih banyak.
Ingat, meskipun disebut "modifikasi" bukan berarti itu dapat mengancam manusia atau ada mitos-mitos yang menyatakan bahwa "wah produk modifikasi berbahaya untuk kesehatan, atau produk GMO berbahaya untuk kesehatan" itu hoaks, dan penjelasan mengenai mitos GMO sudah saya bahas di artikel sebelumnya ya.