Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Perkembangan "Vertical Farming" sebagai Solusi Krisis Ketahanan Pangan

17 Desember 2024   10:01 Diperbarui: 18 Desember 2024   10:50 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ingin bertani | Sumber gambar: Zoe Richardson

Dengan kontrol penuh atas lingkungan tumbuh, produksi pangan dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa bergantung pada musim. Ini membantu menjaga pasokan pangan yang stabil, terutama saat terjadi gangguan pasokan global.

Melalui teknologi yang sudah disebutkan di atas, kita bisa "memanipulasi" musim dan kondisi yang diinginkan agar produksi tetap berjalan sepanjang tahun.

3. Pengurangan Penggunaan Air

Sistem hidroponik dan aeroponik menggunakan air lebih sedikit dibandingkan pertanian konvensional. Air yang digunakan dapat didaur ulang dan digunakan kembali, sehingga lebih hemat dan ramah lingkungan.

Akan tetapi, untuk mempertimbangkan penggunaan air, kita perlu memaksimalkan dan memastikan takaran nutrisi, persebaran nutrisi, dan jarak penanaman agar dapat terdistribusi secara merata, sehingga menghasilkan sayuran yang kualitasnya baik.

4. Pengurangan Jejak Karbon

Dengan produksi pangan yang dilakukan di pusat kota, kebutuhan transportasi dari wilayah produksi ke wilayah konsumsi berkurang. Hal ini membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari distribusi pangan.

5. Keamanan dan Kebersihan Pangan

Tanaman ditanam di ruang tertutup dengan kontrol ketat terhadap lingkungan, sehingga risiko kontaminasi dari hama atau patogen lebih kecil. Produk yang dihasilkan lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi. Tentu dengan pengendalian yang ketat, kita bisa mencegah terjadinya kontaminasi pada sayuran yang kita produksi.

Meskipun semua keuntungan di atas sangat menjanjikan, bukan berarti vertical farming ini tidak memiliki tantangan tersendiri terutama modal yang harus disiapkan untuk mengimplementasikan teknik pertanian ini.

Berikut ini saya jelaskan apa saja yang menjadi tantangan saat kita ingin melakukan vertical farming.

Tantangan dalam Implementasi Vertical Farming

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun