Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya memiliki hobi membaca dan menikmati konten visual yang berkaitan dengan sains, perkembangan teknologi, dan makanan. Tetapi tidak hanya di situ, saya juga tertarik dalam dunia otomotif.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Membedah "Gimmick" Beras Rendah Gula

3 Oktober 2024   10:32 Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:27 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya dikejutkan dengan sesuatu yang cukup menggelitik rasa penasaran saya, yaitu ketika saya mendengar salah satu pengguna akun di media sosial menyatakan bahwa beras yang dia promosikan ini disebut low sugar (rendah gula), dengan asumsi lebih aman untuk dikonsumsi.

Menurut saya, hal ini dapat memicu pertanyaan dan kesalahan dalam berpikir bahwa beras selain brand itu tidak baik dan tinggi gula.

Apakah memang benar begitu? Atau itu hanya "gimmick" yang ditujukan untuk menarik atensi dan demi menaikkan engagement supaya banyak orang berkomentar dan bertanya mengenai produk beras itu

Saya melanjutkan riset dengan melihat ke dalam kolom komentar di postingan itu, saya melihat bahwa benar saja ada yang mempertanyakan dan membandingkan apakah beras raskin itu tinggi gula / tidak sehat? Mari kita bedah:

Informasi Nilai Gizi Beras

Berdasarkan dengan riset dan temuan ini, saya menjadi tergerak untuk membahas mengenai sebuah kebenaran mengenai kandungan gizi pada beras.

Sebagai seorang profesional yang pernah bekerja di laboratorium pangan dan menjadi seorang auditor (saat ini), yang saya pahami berdasarkan Pedoman BPOM no 22 tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan yaitu, hanya produk pangan olahan yang wajib memberikan informasi nilai gizi dalam kemasan produknya. Hal ini dikarenakan, pada pangan olahan memiliki banyak kandungan bahan yang dicampur seperti misalnya karbohidrat, protein, lemak, sehingga produk tersebut harus mencantumkan informasi nilai gizi (ING) di dalamnya.

Lalu bagaimana dengan beras? Apakah perlu mencantumkan ING? Tentu saja.. tidak. Beras merupakan bahan pangan mentah yang akan dimasak menjadi sumber karbohidrat berupa nasi. Sama halnya seperti kopi bubuk tanpa campuran gula tidak perlu mencantumkan ING karena hanya menggunakan satu bahan dasar, yaitu kopi.

Selain itu, menurut Peraturan Badan Pangan no 2 tahun 2023 tentang Panduan Implementasi Persyaratan Mutu dan Label Beras menjelaskan bahwa beras yang mencantumkan ING itu untuk beras diantaranya:

  • Beras yang difortifikasi
  • Beras dengan klaim kesehatan seperti glikemik indeks

Jika salah satu atau kedua klaim tersebut ingin ditampilkan sebagai label di kemasan beras, maka perlu dilakukan pengujian di laboratorium pangan yang terakreditasi dan mampu untuk melakukannya. Terutama untuk klaim glikemik indeks, berat tersebut harus melakukan uji ING sebelum dan sesudah beras itu dimasak, serta mencantumkan level glikemik beras itu di kemasan beras tersebut.

Mari mulai kita bedah

Kembali lagi permasalahan fenomena beras rendah gula, pada dasarnya, nasi itu merupakan sumber karbohidrat. Karbohidrat adalah kumpulan gula yang membentuk susunan kompleks, baik itu dalam bentuk pati, serat atau gula sederhana seperti sukrosa dan glukosa. Nah, mau apa pun sumber karbohidratnya entah itu dari beras, kentang, atau ubi, hasil akhirnya akan tetap dipecah menjadi glukosa oleh enzim amilase di dalam pencernaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun