Setelah itu, ketika air berubah rasa menjadi asin, kemudian air rendaman tersebut direbus hingga mengering dan tersisa kerak garam di permukaan wadah perebusan. Kerak yang berwarna hitam tersebut yang disebut sebagai garam hitam.
Kini pemberitaan tentang garam hitam sudah mulai naik ke permukaan dan saya ingin membantu mempopulerkan garam hitam khas Papua ini untuk dapat dikenal oleh kita semua.
Kedua, garam Kusamba
Garam ini diperoleh dari daerah Kusamba, Provinsi Bali. Garam ini, disebut oleh Chef Phillip memiliki rasa yang khas dan bahkan umaminya berbeda dengan MSG (micin).
Garam kusamba ini diperoleh dari perairan tengah laut yang di bawahnya banyak tanaman kelp. Perairan yang higienis dan terbebas dari polusi, membuat garam ini sangat istimewa serta disebut sebagai garam organik. Cara pembuatannya masih sangat tradisional dan produksi garam ini mengikuti cuaca. Garam ini hanya dapat diperoleh di musim panas, karena dengan begitu, proses pengeringan air laut dapat dilakukan dengan maksimal.
Lokasi pengambilan air dan produksinya yang musiman membuat harga dari garam Kusamba cukup mahal. Selain itu, rasa dari garam ini disebut gurih dan berbeda dari garam dapur yang biasa kita gunakan. Namun, dari informasi yang saya peroleh, para pelaku pembuat garam Kusamba mengalami penurunan dan berpotensi mengalami kelangkaan. Jika tidak dilestarikan, hal terburuk yang terjadi adalah garam Kusamba hanya akan menjadi sejarah garam yang terenak.
Kesimpulan
Lagi-lagi, kita sama-sama mengetahui bahwa negara kita ini sungguh kaya. Kita patut berbangga karena kekayaan ini dan harus berhat-hati bahwa jika kita tidak berupaya untuk melestarikan kekayaan alam ini, maka semua kekayaan ini hanyalah kesia-siaan belaka. Kita telah mengenal dua garam ini dan tentu saja masih banyak potensi-potensi garam lokal yang perlu diperkenalkan dan dilestarikan. Karena, di mana sumber garam itu diperoleh dapat mempengaruhi rasa garamnya.Â
Artinya, apabila rasa garam itu unik maka akan mempengaruhi rasa dari hidangan yang kita buat. Ini bisa menjadi peluang untuk melakukan penelitian mengenai potensi garam yang ada di Indonesia. Seperti dengan membandingkan kandungan mineral antara garam dari beberapa air laut di Indonesia, kemudian penelitian mengenai uji sensori untuk mengetahui perbedaan rasa dari garam-garam lokal Indonesia.
Sekarang apakah pembaca tertarik untuk mencicipi garam hitam Papua dan garam Kusamba? Jujur saya ingin mencobanya sekarang.
Terima kasih sudah membaca.
Referensi:
1. https://jurnal.iaihnwlotim.ac.id/index.php/jspm/article/view/64
2. https://lindungihutan.com/blog/hutan-mangrove/
3. https://www.researchgate.net/publication/346813286_Coastal_Environmental_Change_and_the_Salt_Farmer_Marginalization_in_Kusamba_Bali