Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya memiliki hobi membaca dan menikmati konten visual yang berkaitan dengan sains, perkembangan teknologi, dan makanan. Tetapi tidak hanya di situ, saya juga tertarik dalam dunia otomotif.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Patrick Star - Seorang Maestro Handal Marketing, Apa Benar?

9 Januari 2024   19:33 Diperbarui: 9 Januari 2024   19:47 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chum is Fum merupakan slogan marketing dalam serial Spongebob Squarepants episode "Chum Bucket Supreme"  | Sumber: Pinterest/DJ

Benar saja, pada setelah menunggu, tidak ada pengunjung yang datang, sehingga Patrick membuat slogan yang muncul dalam dirinya yaitu slogan "Chum is Fum". Plankton awalnya protes karena terdapat kesalahan penulisan antara "Chum is Fun" tetapi ditulis "Chum is Fum". Ternyata, ide dari Patrick Star membuahkan hasil dan mendatangkan banyak pelanggan ke Chum Bucket.

Salah satu marketing campaign oleh Patrick Star pada episode The Good Krabby Name. | Sumber: spongebob.fandom.com
Salah satu marketing campaign oleh Patrick Star pada episode The Good Krabby Name. | Sumber: spongebob.fandom.com

Selanjutnya, pada episode "The Good Krabby Name", Tuan Krab, pemilik restoran The Krusty Krab, memiliki obsesi untuk mendapatkan 2% calon pelanggan yang belum pernah datang ke restorannya. Dengan melakukan riset ala stalker dengan memfoto seluruh pelanggan dan didapatlah beberapa foto orang yang belum pernah datang. Hal ini sangat mustahil dilakukan di dunia nyata ya, kalau kita berniat melakukannya malah kita bisa di pidana. 

Kemudian, scenenya berpindah ke Spongebob yang melakukan marketing, namun lagi-lagi tidak menarik pelanggan dan malah membuat pelanggan rutin yang ingin makan di The Krusty Krab menjadi kesal. Tidak lama, muncul Patrick Star (sahabat Spongebob) dan di sini mulai teknik marketing Patrick Star berjalan. Patrick membantu Spongebob untuk mempromosikan The Krusty Krab dengan berbagai cara dan hasilnya sukses besar, dengan "menarik" banyak pelanggan termasuk 2% calon pelanggan tersebut. 

Banyak sekali aktivitas marketing yang dilakukan Patrick pada episode ini, namun tidak bisa diterapkan di dunia nyata karena dapat menyebabkan kericuhan dan vandalisme. Kesimpulan dari episode ini, ada dua hal yang bisa kita petik, yaitu atensi dan modal.

Masalahnya, tuan Krab terkenal pelit dan tidak mau mengeluarkan uang sepeser pun, tapi kenapa masuk ke dalam modal? Mari kita telusur ke tujuan utama tuan Krab, yaitu untuk mendapatkan 2% calon pembeli, namun ada banyak usaha yang dilakukan oleh Patrick dan Spongebob, dengan cara menempel brosur, menulis di dinding bangunan (termasuk ke vandalisme), memakai pesawat dan blimp, sampai melakukan hal yang tidak wajar dengan menulis di selembar tisu toilet dan mengganggu jalanan umum. 

Tentu saja semua itu memerlukan modal usaha dan uang yang mereka keluarkan secara pribadi dan hasilnya banyak customer yang berkunjung, termasuk customer yang diinginkan oleh tuan Krab. Teknik marketing yang digunakan Patrick Star yaitu "mass-marketing campaign" dengan audiens umum, tidak ada target spesifik, sehingga semua golongan menjadi target marketing.

Berdasarkan kedua contoh di atas, Patrick Star menginisiasi strategi marketing dan bisa dilihat, bahwa cara Patrick Star mempergunakan modal besar dan modal kecil dalam marketingnya. Apabila kita ingin marketing dengan modal yang seminimal mungkin, kita bisa membuat sesuatu yang berpotensi menjadi viral. 

Contohnya seperti slogan "Chum is Fum", itu akan menarik atensi customer dengan berpikir "kok ada restoran yang menulis slogan yang aneh", atau senang dengan slogan yang terkesan lucu. 

Pada akhirnya, Patrick berhasil memberikan brand awareness bahwa ada restoran Chum Bucket melalui slogan "Chum is Fum". Kemudian, dengan teknik marketing modal besar, bisa dilakukan dengan cara yang "hedon" dengan tujuan yang sama, yaitu menarik perhatian (atensi). Nah, bagaimana menurut kalian? Patrick Star memang maestro marketing di Bikini Bottom, bukan?.

Apa kesimpulannya?

Oleh karena itu, tujuan utama dari marketing adalah mendapatkan perhatian dari para calon customer dan dampak dari itu akan dikonversi ke penjualan. Kata kuncinya adalah menarik perhatian, dengan cara apa pun kita dapat menarik perhatian orang lain, namun tetap dengan cara yang pantas dan juga dapat dipertanggung jawabkan, karena marketing tidak sekedar mencari perhatian tetapi memberikan awareness terhadap produk dan perusahaan yang sedang dipromosikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun