Mohon tunggu...
Kebijakan

Keadilan di Indonesia Mau Sampai Kapan Seperti Ini?

3 Desember 2018   06:07 Diperbarui: 3 Desember 2018   06:09 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita tinggal di Indonesia, dimana Indonesia memiliki beragam suku, agama, ras, dan budaya. Dengan semua keberagaman itu, seharusnya kita bangga dan saling menghargai, menhormati, serta mencintai. Kita harus menjaga keberagaman ini didalam persatuan dan kesatuan negara kita tercinta, Indonesia. 

Jangan sampai keberagaman itu malah membuat kita terpecah belah dan membenci satu sama lain. Kita harus memiliki prinsip yang kuat agar kita tidak terpengaruh orang-orang yang ingin menjatuhkan persatuan dan mempengaruhi kita supaya kita berpikir bahwa agama atau budaya kita paling kuat dan lebih dari yang lainnya.

Kita juga ingat tentang pedoman kita, asas Pancasila yang menjadi panutan dan pegangan untuk hidup. Pancasila yang menyatukan kita dan didalam nya terdapat makna keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dan disini saya akan membahas tentang keadilan.

Apakah anda semua tahu kasus penistaan agama oleh Ahok, orang yang sangat saya kagumi dan menjadi panutan saya dalam hidup. 

Orang jujur, baik, dan benar yang dipenjara akibat orang-orang atau oknum yang benci dan sangat ingin menjatuhkan Ahok disaat Ahok sudah bekerja dengan baik dan dapat membuat Jakarta menjadi lebih baik. Kayak gitu malah dipenjara?

Disaat kota yang sedang menuju kearah yang lebih baik, malah dibuat seperti itu. Jadi seperti ini, Ahok dituduh melakukan penistaan agama karena telah mengatakan suatu kalimat yang menurut orang-orang tertentu itu adalah sebuah penistaan agama dan menyinggung perasaan mereka.

Jadi akhirnya pihak-pihak atau oknum-oknum itu menuntut supaya Ahok dipenjara dan di siding. Ya akhirnya mau gimana lagi, Ahok melakukan persidangan dan hakim menyatakan Ahok bersalah dan akhirnya di penjara.

 Kenapa akhirnya atau apa yang membuat si hakim satu ini menyatakan Ahok bersalah. Inilah yang akan saya bahas mengenai hal itu. Pada saat itu amukan massa dan demo massa yang menginginkan Ahok di penjara sangat banyak dan sangat ingin sekali agar Ahok dipenjara. 

Mereka sampai berada di luar gedung persidangan, panas-panasan, hujan-hujanan hanya untuk menunggu keputusan hakim dan harapan mereka Ahok di penjara. Apakah dengan itu, akan adanya hubungan dengan keadilan hukum dan pada keputusan hakim. Jawabannya adalah "IYA". 

Kenapa bias begitu, akan saya jelaskan. Jadi gini, apakah ada kemungkinan si hakim takut dengan amukan massa dan dia takut jika dia tidak memvonis ahok salah dan ahok tidak jadi dipenjara, maka dia akan kena masalah dan kena amukan massa yang sangat banyak. 

Ya dia pasti memikirkan hal itu dan dia memikirkan akibat dan dampaknya nanti terhadap keluarganya. Makanya ada kemungkinan seperti itu.

Apakah seperti ini yang dinamakan keadilan. Bagaimana hukum di Indonesia?. Apakah penting untuk dipertanyakan dan dibahas. Menurutku perlu. Bagaimana undang-undang yang dibuat. Apakah hal seperti itu harus terjadi. 

Jika memang semisalnya benar, hal yang terjadi gara-gara itu, bagaimana kita harus bersikap. Apakah hal tersebut layaknya terjadi.

 Apakah orang yang tidak salah patut di penjara. Bahkan fakta, ahli Bahasa mengatakan bahwa kalimat yang diucapkan Ahok tidak salah dan menyinggung agama. 

Jadi itu saja menurut saya , saya mengucapkan MINTA MAAF yang sebesar-besarnya jika ada kata saya yang salah atau menyinggung perasaan anda yang membaca karena ini murni dari yang saya pikirkan. Sekali lagi terimakasih. 

Saya disini tidak bermaksud untuk menyinggung atau menyerang pihak manapun karena saya hanya mengungkapkan pendapat saya.

Ingat, kita adalah negara demokrasi dan kita bebas untuk mengungkapkan pendapat. Dan HAM juga. Hak untuk berpendapat. Sekali lagi terimakasih dan maaf. Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun