Selamat datang di artikel kedua saya. Kali ini saya akan membahas mengenai jaringan. Apakah jaringan itu dan jenis-jenisnya? Apakah jaringan jenis permanen masih melakukan pembelahan? Mari kita simak data-data dan analisis di bawah ini.
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Jaringan dapat dibedakan menjadi jaringan hewan dan tumbuhan. Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi jaringan meristem/embrional yang belum terdiferensiasi dan jaringan permanen/dewasa yang sudah terdiferensiasi.
- Jaringan Meristem
Jaringan meristem dapat dibedakan lagi berdasarkan asal dan lokasinya. Berdasarkan asal, jaringan meristem dibedakan menjadi jaringan meristem primer dan sekunder .Perbedaannya adalah jaringan meristem primer tumbuh ke atas dan bawah karena dilakukan oleh ujung batang dan akar, sedangkan jaringan meristem sekunder tumbuh ke sampng karena kambium.Â
Berdasarkan lokasi, jaringan meristem dibedakan menjadi 3, yaitu jaringan apikal, interkalar, dan lateral. Jaringan apikal berada pada ujung batang dan akar, jaringan interkalar berada pada jaringan dewasa seperti misalnya bambu dan tebu, dan jaringan lateral berada pada korteks batang.
- Jaringan Permanen
Jaringan permanen adalah kumpulan sel yang telah terdiferensiasi, namun dalam kondisi tertentu dapat bersifat meristem kembali. Jaringan permanen dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu jaringan pelindung/epidermis, dasar, vaskuler/pengangkut, dan gabus/felogen.
- Jaringan Epidermis
- Jaringan DasarÂ
- Jaringan Vaskuler
- Jaringan Gabus
Sedangkan jaringan pada tubuh hewan ada 5 macam, yaitu :
- jaringan epitelium
- jaringan otot
- jaringan saraf
- jaringan penyokong
- jaringan lemak
Setelah mengetahui teori-teori tentang jaringan, sekarang saya akan mengemukakan analisis saya mengenai jaringan permanen, apakah jaringan permanen masih melakukan pembelahan dan seberapa besar anda setuju?
Dari teori-teori diatas kita dapat melihat bahwa jaringan yang dapat mengalami pembelahan adalah jaringan meristem yang merupakan sel-sel hidup dan tetap berada pada fase pembelahan, sedangkan jaringan permanen adalah jaringan dewasa yang sudah terdiferensiasi dan tidak bisa lagi melakukan pembelahan. Namun dalam teori penulis menuliskan bahwa jaringan permanen dapat kembali bersifat meristem sehingga dapat melakukan pembelahan kembali. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?Â
Hal ini dikarenakan beberapa jenis jaringan dewasa ada yang merupakan sel hidup sehingga masih bersifat meristematik/melakukan pembelahan. Beberapa jenis jaringan dewasa pun ada yang tidak bisa  melakukan pembelahan kembali dikarenakan sudah berupa sel dewasa ataupun bisa juga karena sudah berupa sel-sel mati. Analisis mengenai jenis-jenis jaringan permanen adalah sebagai berikut.
- Jaringan Epidermis
Jaringan ini merupakan jaringan terluar tumbuhan yang memiliki susunan sel yang sangat rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa salah satu fungsi dari jaringan ini adalah sebagai pelindung setiap organ pada tumbuhan yang meliputi akar, batang, dan daun sehingga tidak mudah rusak.Â
Namun, jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup. Sehingga jaringan ini berpotensial untuk bersifat meristem kembali. Dinding sel pun dapat mengalami pembelahan dari zat kutikula atau lignin. Namun tidak semua tumbuhan memiliki struktur tersebut serta dinding sel epidermis beragam tergantung dari posisi dan jenis tumbuhannya, misalnya ada dinding sel yang tebal dan yang tipis, sehingga kemungkinan untuk mengalami proses pembelahan tidak terlalu besar.
- Jaringan Dasar
Jaringan dasar merupakan jaringan yang mengisi sebagian besar tubuh tumbuhan. Jaringan ini dibagi menjadi 2 macam yaitu jaringan parenkim/pengisi serta jaringan penyokong.
Jaringan parenkim terdiri dari sel yang berdinding tipis yang membentuk korteks atau pengisi utama batang dan lapisan dalam sel dalam daun. Berdasarkan data, tumbuhan-tumbuhan yang primitif umumnya pada tubuhnya hanya terdiri dari sel-sel parenkim. Jaringan parenkim bisa dianggap sebagai jaringan dasar pada tumbuhan. Asal jaringan parenkim pada tubuh primer adalah berkembang dari meristem dasar, sedangkan pada tubuh sekunder berkembang dari pembuluh dan kambium gabus. Sel-sel parenkim merupakan sel yang hidup dan aktif serta terdapat banyak ruang antar sel, sehingga dapat dikatakan bahwa jaringan parenkim mempunyai potensi untuk melakukan pembelahan.
Jaringan penyokong dibagi menjadi 2, yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim. Jaringan sklerenkim sendiri merupakan jenis sel mati, sehingga tidak dapat melakukan pembelahan.Â
Walaupun area penebalan dinding selnya merata, tetapi tetap saja tidak bisa melakukan pembelahan. Jaringan sklerenkim juga biasanya sering dijumpai di organ-organ yang sudah tua dan dinding selnya sudah tebal, sehingga sangat kecil potensi untuk melakukan pembelahan. Jika sering dijumpai di organ yang sudah tua, berarti jaringan sklerenkim terdapat pada organ tumbuhan yang sudah tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.Â
Jaringan sklerenkim juga tidak memiliki sitoplasma yang merupakan ciri-ciri sel yang hidup. Beberapa dari jaringan sklerenkim sudah mengalami modifikasi seperti sel serabut dan sel batu, sehingga akan sulit untuk mengalami modifikasi lagi. Berbeda dengan jaringan kolenkim yang sebagian besar cirinya merupakan kebalikan dari ciri jaringan sklerenkim. Jaringan kolenkim merupakan jenis sel yang hidup dengan dinding sel yang tipis, sehingga dapat berpotensi untuk melakukan pembelahan.Â
Area penebalan dinding sel yaitu pada ujung-ujung bagian tumbuhan. Jaringan kolenkim juga lebih sering dijumpai di organ-organ yang masih muda, sehingga tentu saja berpotensi untuk bisa berkembang lebih lanjut. Selain itu, jaringan kolenkim tidak ada modifikasi yang sudah terjadi, sehingga akan lebih mungkin bila jaringan kolenkim yang mengalami modifikasi daripada jaringan sklerenkim yang beberapa sudah mengalami modifikasi.
- Jaringan Vaskuler
Jaringan vaskuler ini dibedakan menjadi xylem dan floem yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Namun, jaringan vaskuler baik xilem maupun floem tidak bisa bersifat meristematik kembali. Mengapa demikian? Xilem terdiri dari sel-sel yang sudah mati dan floem terdiri dari sel hidup dan sel mati.
Walaupun floem memiliki sel hidup yang berupa parenkim floem, namun tidak akan bisa untuk melakukan pembelahan. Hal ini dikarenakan ruang antar sel tidak akan bisa mencukupi dan sel-sel hidup tersebut terdapat diantara sel-sel yang mati, apalagi xilem yang hanya terdiri dari sel mati, sehingga proses pengembangan sel bisa terhambat oleh sel mati tersebut. Selain itu, dinding sel xilem yang hanya terdiri dari sel mati lebih tebal daripada dinding sel floem, sehingga kemungkinan untuk bisa melakukan proses pembelahan sangatlah kecil.
- Jaringan Gabus
Jaringan gabus berlokasi di dalam yang fungsinya untuk melindungi jaringan dibawahnya dari kehilangan air. Jaringan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu eksodermis, endodermis, dan periderm. Pada bagian endodermis ketika masih muda mengandung selulosa. Sedangkan ketika sudah tua pada dinding selnya terjadi penebalan berupa titik-titik yang disebut pita kaspari. Periderm/kulit gabus sendiri dibagi menjadi tiga yaitu feloderm, felem, dan felogen. Felogen yang disebut juga kambium gabus inilah yang bersifat meristematik pada lapisan selnya. Felogen yang ke arah luar membentuk felem, sedangkan felogen yang ke arah dalam membentuk feloderm.Â
Felem merupakan lapisan gabus yang merupakan hasil produk dari felogen yang keluar. Felem ini merupakan sel mati yang berdinding sel tebal serta hanya berfungsi sebagai perlindungan dan tidak terdapat nukleus.Â
Sedangkan feloderma merupakan jenis sel hidup berdinding tipis, memiliki sitoplasma dan nukleus, serta berfungsi sebagai pertumbuhan tumbuhan. Namun felem berada pada sisi luar yang merupakan sel mati, yang berarti feloderm akan sulit untuk melakukan pembelahan jika tidak ada ruang yang cukup, sehingga jaringan gabus tidak memungkinkan untuk terjadinya pembelahan
Dari teori-teori dan analisis diatas, saya menyimpulkan bahwa saya setuju jika jaringan dewasa masih bisa melakukan pembelahan, asalkan kita juga harus memperhatikan kondisi tumbuhan tersebut apakah masih mampu melakukan pembelahan atau tidak serta bagaimana pengaruh kondisi lingkungan di sekitarnya.Â
Tidak semua jaringan permanen dapat melakukan meristem kembali seperti misalnya jaringan sklerenkim yang sudah merupakan sel mati ,berdinding tebal, serta sudah terdapat modifikasinya, sehingga tidak bisa melakukan pembelahan lagi. Jaringan vaskuler pada bagian floem terdapat sel hidup, namun juga ada sel mati dan bagian xilem hanya berupa sel mati, sehingga akan sulit untuk melakukan pembelahan. Â
Jaringan gabus juga tidak bisa melakukan pembelahan karena walaupun feloderm dapat melakukan, namun ruang tidak akan cukup dikarenakan sisi luarnya terdapat felem yang merupakan sel mati. Sedangkan ada juga jaringan permanen yang masih bisa bersifat meristem kembali/melakukan pembelahan, yaitu jaringan parenkim yang merupakan sel hidup dan aktif serta banyak ruang antar sel, sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan pembelahan. Jaringan kolenkim juga berpotensi untuk berkembang pada bagian ujung-ujungnya.Â
Jaringan epidermis juga dapat berkembang tergantung dari jenis tumbuhan tersebut. Sebagian jaringan permanen masih bisa bersifat meristematik/melakukan pembelahan.
Sekian dari saya. Terimakasih dan semoga bermanfaat :)
Daftar Pustaka:
Pratiwi, D.A. ; Maryanti,Sri ; Srikini ; Suharno ; Bambang .2015.Biologi untuk SMA/MA Kelas XI . Jakarta: Erlangga
www.id.wikipedia.org
www.mengakujenius.com
www.biomagz.com
www.ebiologi.com
www.artikelsiana.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H