Setelah mengetahui teori-teori tentang jaringan, sekarang saya akan mengemukakan analisis saya mengenai jaringan permanen, apakah jaringan permanen masih melakukan pembelahan dan seberapa besar anda setuju?
Dari teori-teori diatas kita dapat melihat bahwa jaringan yang dapat mengalami pembelahan adalah jaringan meristem yang merupakan sel-sel hidup dan tetap berada pada fase pembelahan, sedangkan jaringan permanen adalah jaringan dewasa yang sudah terdiferensiasi dan tidak bisa lagi melakukan pembelahan. Namun dalam teori penulis menuliskan bahwa jaringan permanen dapat kembali bersifat meristem sehingga dapat melakukan pembelahan kembali. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?Â
Hal ini dikarenakan beberapa jenis jaringan dewasa ada yang merupakan sel hidup sehingga masih bersifat meristematik/melakukan pembelahan. Beberapa jenis jaringan dewasa pun ada yang tidak bisa  melakukan pembelahan kembali dikarenakan sudah berupa sel dewasa ataupun bisa juga karena sudah berupa sel-sel mati. Analisis mengenai jenis-jenis jaringan permanen adalah sebagai berikut.
- Jaringan Epidermis
Jaringan ini merupakan jaringan terluar tumbuhan yang memiliki susunan sel yang sangat rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa salah satu fungsi dari jaringan ini adalah sebagai pelindung setiap organ pada tumbuhan yang meliputi akar, batang, dan daun sehingga tidak mudah rusak.Â
Namun, jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup. Sehingga jaringan ini berpotensial untuk bersifat meristem kembali. Dinding sel pun dapat mengalami pembelahan dari zat kutikula atau lignin. Namun tidak semua tumbuhan memiliki struktur tersebut serta dinding sel epidermis beragam tergantung dari posisi dan jenis tumbuhannya, misalnya ada dinding sel yang tebal dan yang tipis, sehingga kemungkinan untuk mengalami proses pembelahan tidak terlalu besar.
- Jaringan Dasar
Jaringan dasar merupakan jaringan yang mengisi sebagian besar tubuh tumbuhan. Jaringan ini dibagi menjadi 2 macam yaitu jaringan parenkim/pengisi serta jaringan penyokong.
Jaringan parenkim terdiri dari sel yang berdinding tipis yang membentuk korteks atau pengisi utama batang dan lapisan dalam sel dalam daun. Berdasarkan data, tumbuhan-tumbuhan yang primitif umumnya pada tubuhnya hanya terdiri dari sel-sel parenkim. Jaringan parenkim bisa dianggap sebagai jaringan dasar pada tumbuhan. Asal jaringan parenkim pada tubuh primer adalah berkembang dari meristem dasar, sedangkan pada tubuh sekunder berkembang dari pembuluh dan kambium gabus. Sel-sel parenkim merupakan sel yang hidup dan aktif serta terdapat banyak ruang antar sel, sehingga dapat dikatakan bahwa jaringan parenkim mempunyai potensi untuk melakukan pembelahan.
Jaringan penyokong dibagi menjadi 2, yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim. Jaringan sklerenkim sendiri merupakan jenis sel mati, sehingga tidak dapat melakukan pembelahan.Â
Walaupun area penebalan dinding selnya merata, tetapi tetap saja tidak bisa melakukan pembelahan. Jaringan sklerenkim juga biasanya sering dijumpai di organ-organ yang sudah tua dan dinding selnya sudah tebal, sehingga sangat kecil potensi untuk melakukan pembelahan. Jika sering dijumpai di organ yang sudah tua, berarti jaringan sklerenkim terdapat pada organ tumbuhan yang sudah tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.Â
Jaringan sklerenkim juga tidak memiliki sitoplasma yang merupakan ciri-ciri sel yang hidup. Beberapa dari jaringan sklerenkim sudah mengalami modifikasi seperti sel serabut dan sel batu, sehingga akan sulit untuk mengalami modifikasi lagi. Berbeda dengan jaringan kolenkim yang sebagian besar cirinya merupakan kebalikan dari ciri jaringan sklerenkim. Jaringan kolenkim merupakan jenis sel yang hidup dengan dinding sel yang tipis, sehingga dapat berpotensi untuk melakukan pembelahan.Â