Mohon tunggu...
Bagaskara Dwitya Bima Asmara
Bagaskara Dwitya Bima Asmara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Hanya ada satu kata "KARYA!!!"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sendang Kasihan yang Menawan dan Sejarahnya yang Tidak Terlupakan

6 Februari 2023   13:44 Diperbarui: 6 Februari 2023   14:01 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sendang Kasihan merupakan tempat pemandian yang terbuka untuk masyarakat Yogyakarta dan seluruh Indonesia. Tempat pemandian tersebut berada di Daerah Bantul, tepatnya di Padukuhan Kasihan Kelurahan Tamantirto. Sendang Kasihan dibangun pada tahun 1923 yang merupakan tempat warisan turun temurun, saat ini dikelola oleh keturunan generasi ke-empat yang bernama Pak Yudyanto. 

Generasi keturunan pengelola Sendang Kasihan ini dimulai dari Mbok Iro Diryo selaku pengelola pertama. Sendang Kasihan banyak dikunjungi oleh wisatawan luar daerah karena tempat ini memiliki sejarah tentang Roro Pembayun putri dari Raja Mataram Panembahan Senopati. 

Pada saat itu, Roro Pembayun dijadikan umpan oleh panembahan senopati untuk memikat Ki Ageng Mangirwonoboyo dengan cara, Roro Pembayun mandi di Sendang Kasihan karena air Sendang Kasihan dapat menambah aura pemikat untuk Roro Pembayun.

Dari segi biologis air ini memiliki PH diatas 8, sehingga masuk kedalam kategori PH yang tinggi yaitu mampu menyegarkan seluruh tubuh serta memperlambat proses penuaan saat mandi di Sendang Kasihan. 

Tempat pemandian ini identik dengan warna hijau yang melekat pada pagar dan sekitarnya, selain itu, terdapat beberapa lukisan di tembok tempat tunggu para pemandi. 

Hal tersebut di representasikan agar sendang bisa menyatu dengan alam dengan warna hijaunya dan diberi lukisan agar memperindah agar tidak menghilangkan unsur tempatnya yang bersejarah. 

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Pada hari Senin (23/01/2023), Kelompok KKN UMY 007 menjalankan program kerjanya yaitu peningkatan kunjungan ke sendang kasihan. Tindakan yang dilakukan kelompok ini yaitu berupa pembersihan Sendang Kasihan, dan melakukan pengecatan ulang. "tentunya dengan adanya tindakan seperti ini, saya sangat mengapresiasi karena selama ini, dari pihak Desa Kasihan terutama di wilayah Padukuhan Kasihan belum ada suatu upaya yang dilakukan untuk Sendang Kasihan" ujar Pak Yudyanto selaku pengelola Sendang Kasihan. Beliau juga berharap tindakan seperti ini mampu menjadi berkah bagi Pak Yudyanto beserta keluarga, kelompok KKN UMY 007, dan orang-orang yang melakukan pemandian di Sendang Kasihan. 

Sendang Kasihan adalah bentuk kearifan lokal bersejarah yang harus dijaga keberadaannya. Kita sebagai generasi muda , harus peduli terhadap kearifan lokal seperti berkunjung dan merawatnya agar suatu kearifan lokal tersebut tidak mudah terlupakan dan akan selalu diingat oleh generasi yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun