Anies Baswedan adalah salah satu tokoh politik yang paling menonjol di Indonesia saat ini. Ia merupakan calon presiden nomor urut 01 dari Koalisi Perubahan. Ia memiliki elektabilitas yang tinggi, mengalahkan beberapa rivalnya dari partai lain. Namun, apa saja alasan kenapa Anies Baswedan cocok jadi presiden Indonesia?
Berikut adalah beberapa alasan yang sering disampaikan oleh para pendukung dan relawan Anies Baswedan, yang diambil dari beberapa sumber berita:
Religius dan Dekat dengan Tokoh Agama: Anies Baswedan adalah sosok yang religius. Selain dekat dengan ulama, ia juga dekat dengan pemuka agama lain. Ia sering menghadiri berbagai acara keagamaan, baik Islam maupun non-Islam.
Ia juga menghormati keragaman dan toleransi beragama di Indonesia. Ia dinilai mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, yang berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Muda dan Berwibawa: Anies Baswedan adalah sosok yang muda dan berwibawa. Ia memiliki usia yang ideal untuk menjadi presiden, yaitu 54 tahun pada tahun 2024.
Ia juga memiliki pengalaman dan prestasi yang memadai, baik sebagai akademisi, aktivis, menteri, maupun gubernur. Ia memiliki visi dan misi yang jelas, serta kharisma dan komunikasi yang baik. Ia dinilai mampu menjadi pemimpin yang inspiratif dan aspiratif.
Sukses Memimpin DKI Jakarta: Anies Baswedan adalah sosok yang sukses memimpin DKI Jakarta, ibu kota negara yang penuh dengan tantangan dan masalah. Ia mengembangkan berbagai program inovatif, seperti OK OCE, Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Jakarta Sehat, dan Kartu Jakarta Lansia.
Ia juga menangani berbagai masalah, seperti banjir, macet, sampah, dan Covid-19. Ia juga menghentikan reklamasi, dan mengubah pulau-pulau buatan menjadi ruang terbuka hijau. Ia dinilai mampu menjadi pemimpin yang berani dan bertanggung jawab.
Tegas terhadap Hukum: Anies Baswedan adalah sosok yang tegas terhadap hukum. Ia tidak pernah terlibat dalam kasus-kasus hukum atau korupsi. Ia juga tidak pernah menjadi bagian dari rezim-rezim sebelumnya, yang dianggap gagal dalam memenuhi aspirasi rakyat.
Ia juga menunjukkan ketegasannya dalam menyegel pulau-pulau reklamasi, yang melanggar aturan dan merugikan kepentingan umum. Ia dinilai mampu menjadi pemimpin yang jujur dan konsisten.
Bukan Petugas Partai: Anies Baswedan adalah sosok yang bukan petugas partai. Ia tidak terikat dengan kepentingan atau instruksi partai. Ia bebas menentukan visi, misi, dan programnya, tanpa harus berkonsultasi atau berkoordinasi dengan partai-partai pendukungnya.
Ia juga bebas memilih calon wakil presidennya, tanpa harus mendapat restu atau izin dari partai-partai pendukungnya. Ia dinilai mampu menjadi pemimpin yang independen dan demokratis.
Merangkul dan Menyatukan: Anies Baswedan adalah sosok yang merangkul dan menyatukan. Ia tidak membeda-bedakan pendukung dan bukan pendukung. Ia mengumpulkan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia untuk berkolaborasi membangun bangsa.
Ia juga berinteraksi dengan tokoh-tokoh politik lain, baik dari partai pendukung maupun oposisi. Ia bahkan pernah bertemu dengan Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Megawati Soekarnoputri, untuk membahas masalah-masalah nasional. Ia dinilai mampu menjadi pemimpin yang inklusif dan harmonis.***
