Kualitas pendidikan kita sulit beranjak dari keterpurukan selama minat baca dan dunia perpustakaan tidak dibangun dan diurus dengan sungguh-sungguh. Mutu pendidikan kita tidak bisa lepas dari rendahnya minat baca.Â
Banyak indikasi yang menggambarkan terpuruknya kualitas pendidikan kita. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan kita. Melalui pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, salah satunya dengan peningkatan mutu manajemen sekolah.Â
Namun ada satu hal mendasar yang belum menjadi perhatian khusus oleh banyak pihak, yaitu rendahnya minat baca.
Barangkali, inikah salah satu akar permasalahan terpuruknya pendidikan kita? Karena rendahnya minat baca menjadikan kebiasaan membaca yang rendah, dan kebiasaan membaca yang rendah menjadikan kemampuan membaca juga rendah, yang dampak terburuknya adalah rendahnya kemampuan dan budaya belajar. Rendahnya minat baca, tentu tidak hanya sebatas masalah kuantitas dan kualitas buku saja, melainkan terkait juga pada banyak hal yang saling berhubungan. Misal, mental anak dan lingkungan keluarga/masyarakat yang tidak mendukung. Sekarang para orang tua kesulitan membangkitkan minat baca anak karena gencarnya kehidupan dibombardir oleh media informasi dan hiburan elektronik. Anak lebih suka nge-game di Play Station atau melalui HP sedangkan orang tua lebih suka nongkrong atau menonton acara televisi daripada menunggui anak belajar.
 Para pakar pendidikan berpendapat, untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum, salah satu jalan yang ditempuh adalah meningkatkan minat baca. Upaya meningkatkan minat baca akan efektif jika dimulai sejak dini, saat masih usia anak-anak. Sekolah melalui pemberdayaan perpustakaannya, memiliki peran besar dalam membina, membiasakan dan memfasilitasi agar minat baca tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Namun apa yang kita temui di sekolah-sekolah kita, banyak SD (bahkan SMP dan SMA) masih ada yang tidak memiliki ruang khusus untuk perpustakaan dan tidak memiliki petugas khusus yang mengelola perpustakaan. Dengan demikian, wajar saja kalau siswa kita tidak terasah kemampuan membacanya karena memang tidak terfasilitasi. Cobalah kita merenung, barangkali rendahnya mutu pendidikan di negeri ini terkait dengan keteledoran kita menelantarkan perpustakaan dan meminimalisir fungsi perpustakaan dalam membangkitkan masyarakat belajar di lingkungan sekolah.
Perpustakaan sekolah merupakan tempat siswa memperoleh bahan bacaan/informasi yang sangat diperlukan bagi pengembangan kecerdasan dan kedewasaannya. Apabila perpustakaan dapat berfungsi dan diberdayakan dengan optimal maka siswapun pasti juga akan berdaya, lebih cerdas, lebih berwawasan dan lebih berkemampuan. Artinya perpustakaan dapat berperan dalam meningkatan mutu pendidikan. Misi utama perpustakaan adalah menyediakan layanan dan pemberdayaan koleksi bahan pustaka.
Terlaksananya misi tersebut sangat bergantung pada kondisi berkembangnya minat dan kebiasaan membaca, tetapi sebaliknya minat dan kebiasaan membaca juga hanya dapat berkembang manakala tersedia fasilitas bahan bacaan yang memadai, sesuai, cukup, menarik untuk dibaca dan mudah diperoleh calon pembacanya. Di sinilah pentingnya peran Perpustakaan Sekolah.
Berbicara mengenai fasilitas bacaan yang memadai kita akan bertemu dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah format masyarakat, dari masyarakat lokal menjadi masyarakat dunia global. Segala sesuatu sangat transparan terutama pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam kehidupan masyarakat global, distribusi informasi dan komunikasi bisa dilakukan tanpa hambatan geografis. Jadi, tidak ada masalah lagi bagi masyarakat dunia untuk melakukan aktivitas apapun, kapanpun dan dimanapun. Hal tersebut dimungkinkan karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan fasilitas untuk melakukan segala bentuk aktivitas. Dalam hal ini, kecanggihan teknologi informasi memungkinkan siapapun dengan mudah dan cepat dalam mengakses informasi melalui berbagai multimedia. Sedangkan perkembangan teknologi komunikasi membuat seseorang saat ini tidak perlu harus bertatap muka atau berkirim surat yang memakan waktu lama. Dalam hitungan detik masyarakat mampu berkomunikasi dengan menggunakan telpon, telpon seluler, internet dan sebagainya.
Peran perpustakaan sekolah dalam globalisasi, sangatlah penting. Setiap orang dalam berbagai kegiatannya tidak dapat lepas dari informasi karena informasi telah menjadi kebutuhan primer, terutama siswa sekolah. Dalam beberapa aspek pendidikan, kita selalu membutuhkan ketersediaan informasi dan ilmu. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bersekolah. Untuk memenuhi tuntutan dari pengguna informasi dan ilmu, maka perpustakaan sebagai pengelola dan sumber informasi serta ilmu harus mampu memberikan pelayanan yang memadai dengan menyediakan informasi yang benar-benar relevan dan akurat bagi setiap pengguna.
Berbicara mengenai hal tersebut kita akan bersentuhan dengan pemanfaaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) pada perpustakaan untuk pemberdayaan yang lebih maju. Hal itu dapat dikatagorikan ke dalam dua kelompok yaitu :
- Otomasi perpustakaan adalah komputerisasi kegiatan rutin dan operasi sistem kerumahtanggaan perpustakaan (library house keeping) yang mencakup pengadaan, pengatalogan termasuk penyediaan katalog online (OPAC), pengawasan sirkulasi dan serial. Dengan kata lain perpustakaan terotomasi adalah suatu perpustakaan yang menggunakan sistem terotomasi untuk penanganan sebagian atau seluruh kegiatan rutinnya.
- Pelayanan digital adalah penyediaan fasilitas akses jauh (remote acces) dan publikasi elektronik. Perpustakaan digital (Digital Library) adalah suatu perpustakaan yang koleksi disimpan di format yang digital (sebagai lawan cetakan, microform, atau media yang lain) dan dapat diakses oleh computers. Jumlah artikel jurnal sebagai publikasi elektronik tumbuh dan berkembang dengan pesat. Dokumen lama didigitalisasi agar dapat diakses secara elektronik.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di perpustakaan sekolah memang sudah merupakan keharusan, agar perpustakaan tetap diminati.Pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara positif dan kreatif,maka kegiatan dan operasi perpustakaan berjalan lebih sinergi, harapan masyarakat pengguna perpustakaan terpenuhi dan efektivitas layanan perpustakaan dapat dicapai. Misi perpustakaan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan menyediakan akses terhadap sumber daya informasi tetap relevan, tetapi teknologi dan cara untuk melakukannya mengalami perubahan. Oleh karena itu usaha-usaha untuk melakukan pengumpulan, pengolahan atau pengorganisasian dan pelayanan atau penyediaan akses terhadap sumberdaya informasi harus terus dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).