Mohon tunggu...
Bagas Hayujatmiko
Bagas Hayujatmiko Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger dan Dreamer

Seorang pengangguran banyak acara yang hobinya mengkhayal dan menulis. Cita-cita masa kecil pengen masuk Hogwarts, tapi tidak seberani Gryffindor, tidak sepintar Ravenclaw, tidak sebaik Hufflepuff, tidak selicik Slytherin.

Selanjutnya

Tutup

Music

Perempuan Dalam Industri Musik

17 Desember 2021   08:00 Diperbarui: 17 Desember 2021   08:10 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingatkah Anda kapan pertama kali mulai menyukai sebuah lagu yang Anda bisa ingat liriknya?

Apakah Anda ingat judul lagu pertama yang Anda sukai?

Kalau saya sendiri sudah mendengarkan lagu sejak kecil. Awalnya tentu saja saya dikenalkan dengan lagu anak-anak seperti Abang Tukang Bakso, Naik Naik Ke Puncak Gunung, Nina Bobo, dll. Lalu, saya juga mendengarkan lagu-lagu dari film musikal seperti Petualangan Sherina atau Joshua Oh Joshua (Jika ada yang sudah menemukan lagu-lagu di film ini, tolong kasih tahu saya. Di aplikasi streaming yang legal, ya!). Tapi, lagu pertama yang membuat saya jatuh cinta dengan musik adalah "Jika" yang dinyanyikan oleh Melly Goeslaw dan Ari Lasso. Saya mulai mendengarkannya sekitar tahun 2000 atau 2001, umur saya masih 4 tahun. Ya, di umur 4 tahun saya sudah mendengarkan lagu cinta-cintaan.

Sejak saat itu, saya jadi suka sekali mendengarkan musik dan sedikit banyak selera musik Indonesia saya dipengaruhi oleh musisi dan penyanyi perempuan. No offense untuk musisi dan penyanyi laki-laki, saya tetap menyukai karya mereka. Tapi, karya musisi dan penyanyi perempuan lebih "berbicara" untuk selera musik saya. Dari beberapa musisi perempuan yang saya sukai, ada beberapa musisi yang menurut saya mampu menancapkan namanya di industri musik Indonesia yang cukup keras, terutama untuk perempuan. Mereka adalah Melly Goeslaw, Rossa, dan Agnes Monica.

Melly Goeslaw

Siapa yang tidak mengenal penyanyi sekaligus penulis lagu yang satu ini? Berawal dari karir musiknya sebagai vokalis grup Potret di pertengahan 1990-an, Melly melebarkan sayapnya menjadi soloist melalui album pertamanya yang berjudul "Melly" pada tahun 1999. Di album itu juga terdapat lagu "Jika" yang menjadi favorit saya.  Album ini berisi 10 lagu yang semuanya diciptakan oleh Melly sendiri.

Karir solonya semakin melejit ketika Melly dan suaminya diminta untuk membuat album soundtrack untuk film Ada Apa Dengan Cinta?. Film yang sangat sukses di Indonesia, bahkan sampai ke Malaysia, itu sukses mempatenkan nama Melly Goeslaw sebagai salah satu musisi yang patut diperhitungkan di industri musik. Berkat album ini juga, Melly dan suaminya, Anto Hoed, mendapat penghargaan "Penata Musik Terbaik". Setelahnya, Melly dan suaminya sering diminta untuk mengisi soundtrack film=film terkenal, baik sebagai penyanyi maupun sebagai komposer, seperti dalam Eiffel... I'm In Love, Heart, Ayat-Ayat Cinta, Ayat-Ayat Cinta 2, dll. Selain untuk film, ia juga mengisi lagu tema untuk acara TV seperti "Jika Aku Menjadi" untuk serial TV Jika Aku Menjadi.

Selain karir sebagai pengisi soundtrack, lagu-lagunya di luar itu pun juga banyak yang sukses. Seperti lagu Gantung, Let's Dance Together bersama BBB, Bagaikan Langit yang belakangan viral karena TikTok, dan lagu I Just Wanna Say I Love You yang dinyanyikan bersama Potret.

Rossa

Pemilik nama asli Sri Rossa Roslaina Handiyani ini telah memulai karir bermusiknya sejak kecil melalui album pertamanya "Gadis Ingusan" yang dirilis tahun 1988. Namun, ia baru memulai karir seriusnya sebagai penyanyi di tahun 1996 dengan lagu "Nada-Nada Cinta" yang langsung sukses di pasaran, terbukti dengan penjualan yang mampu mencapai 750.000 keping. Kesuksesan album ini diikuti oleh kesuksesan album-album setelahnya seperti Tegar (1999), Kini (2002), Kembali (2004), dan Rossa (2009).

Selain di Indonesia, Rossa juga sukses berkarir di Malaysia. Terbukti dengan perilisan album Kembali yang sukses di Malaysia karena mampu menjual sebanyak 800.000 keping di tahun 2005. Karena kesuksesannya di Malaysia, Rossa pun mendapat gelar Dato' Sri dan sempat beberapa kali menggelar pertunjukan konser solo di Malaysia.

Meski saat ini Rossa banyak dikenal sebagai penyanyi soundtrack film, sesungguhnya Rossa baru mulai menyanyikan soundtrack pada tahun 2007, ketika ia diminta untuk menyanyikan tiga lagu untuk film Ayat-Ayat Cinta. Lagu-lagu yang ia nyanyikan yakni Ayat-Ayat Cinta, Takdir Cinta, dan Tercipta Untukku yang dinyanyikan bersama grup band Ungu. Album ini terjual sebanyak 600.000 keping dan lagu Ayat-Ayat Cinta meraih kesuksesan yang sama seperti filmnya.

Agnes Monica

Agnes Monica terkenal dengan suaranya yang menggelegar dan penampilan panggungnya yang energik. Memulai karir sebagai penyanyi cilik, pada saat itu Agnes menjadi artis cilik paling aktif pada masanya. Meski begitu, namanya baru benar-benar melejit saat ia menjadi pemeran utama dalam sinetron Pernikahan Dini yang sangat sukses. Setelah itu, ia kemudian membintangi sederet sinetron yang menjadikannya artis remaja dengan bayaran paling mahal.

Namun, Agnes baru benar-benar memantapkan karir sebagai penyanyi profesional ketika ia berusia 17 tahun melalui album And The Story Goes (2003) yang sukses di pasaran, terbukti dengan penjualannya yang mencapai 300.000 keping. Lagu-lagu seperti Cinta Mati (duet dengan Ahmad Dhani), Hanya Cinta Yang Bisa (duet dengan Titi DJ), dan Bilang Saja semakin melejitkan namanya di industri musik. Kesuksesan ini pun diikuti dengan kesuksesan album berikutnya Whaddup A...?! yang dirilis tahun 2005.

Agnes kecil dan remaja memiliki mimpi besar untuk go international dan berkarir di Amerika Serikat. Saat itu, dan sampai sekarang, sangat sulit untuk penyanyi Indonesia untuk tembus di pasar Internasional. Namun, Agnes yang bermimpi besar ingin mendobrak barrier itu dan memulai langkahnya di pasar musik Amerika melalui kolaborasi dengan penyanyi barat seperti Michael Bolton dan menjadi pembuka untuk konser Boyz II Men di Jakarta. Kini, ia menetap di Amerika dan masih aktif berkarir di sana.

Itu dia contoh dari penyanyi wanita Indonesia yang mampu menunjukkan kekuatannya di industri musik Indonesia. Perjuangan mereka tidak mudah, sama seperti perjuangan penyanyi profesional lainnya. Dedikasi mereka untuk musiklah yang membuat orang-orang mengagumi mereka. Mereka mendapat pengakuan bukan karena sensasi tapi dengan karya yang akan terus diingat oleh penggemar dan masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun