Mohon tunggu...
Bagas Prakoso
Bagas Prakoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mengubah sesuatu, menjadi sesuatu

Butuh aksi, bukan hanya sekedar puisi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pergerakan Politik pada Masa 1908-1920

29 Juni 2021   12:15 Diperbarui: 29 Juni 2021   14:46 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kongres S.I. pertama 26 Januari 1913 diadakan di Surabaya dengan hasil yang besar sekali. Kongres dipimpin oleh Tjokroaminoto yang antara lain menerangkan bahwa S.I bukan partai politik dan tidak beraksi melawan Pemerintah Belanda.

Kongres S.I. kedua diadakan di Solo. Dalam kongres ini diputuskan bahwa S.I. hanya terbuka untuk bangsa indonesia dan pegawai Pangreh Praja seberapa tidak akan diberi masuk, tindakan ini dipandang perlu agar tidak berubah corak SI sebagai organisasi rakyat.

Kongres ketiga diadakan pada tanggal 17-24 Juni 1916 di Bandung. Ini dinamakan Kongres (S.I) Nasioanal yang pertama. 80 S.I daerah mengirimkan utusan mewakili jumlah anggota lebih kurang 360.000. jumlah semua anggota pada waktu itu ada lebih kurang 800.000. kongres inipun juga dipimpin oleh Tjokroaminoto.

Kongres S.I Nasional yang kedua dilangsungkan di Jakarta tanggal 20-27 Oktober 1917 , dalam pembicaraanya ternyata telah lebih berani terhadap pemerintah dan badan-badannya daripada kongres yang pertama. Kongres mufakat S.I turut serta dalam Komite Nasional yang didirikan atas anjuran B.U yang tujuannya adalah membuat daftar nama-nama calon anggota Valksraad untuk dipilih oleh Majelis-majelis Daerah atau diangkat oleh pemerintah Hindia-Belanda. S.I akan memajukan dua calon dimana Tjokroaminoto duduk sebagai anggota yang diangkat oleh pemerintah dan Abdul Muis sebagai anggota yang dipilih.

Kongres S.I yang ketia dilangsungkan di Surabaya pada tanggal 29 September -- 06 Oktober 1918 memutuskan menentang Pemerintah sepanjang tindakannya " melindungi kapitalisme" pegawai negeri Indonesia dikatakan adalah alat penyokong kepentingan kapitalis.

Kongres ke empat pada tanggal 26 Oktober-02 November 1919 diadakan di Surabaya yang membicarakan soal serikat sekerja. Diputuskan memusat semua sarekat sekerja antara lain supaya mengadakan Eerste Kamer ( dari Dewan perwakilan Rakyat yang sejati) dan akan mengadakan beberapa Komite Penyelidik, untuk mempelajari soal-soal yang penting bagi pergerakan rakyat, sebuah penyelidikan akan digunakan memperbaiki aksinya.


b. Perkumpulan campuran bangsa Indonesia dan bukan bangsa Indonesia yang menuju kearah kemerdekaan Indonesia

* Insulinde, kemudian National Indische Partij (N.I.P).

Perkumpulan yang didirikan di Bandung pada tahun 1907 sebagai reaksi terhadap faham kolot dari Indische Bond (didirikan tahun 1898 oleh peranakan dan totok, organisasi sosial-ekonomis buat kepentingan peranakan). Insulinde ialah untuk bangsa Eropa yang lahir di Indonesia dan lain-lain bangsa Eropa yang berkehendak terus tinggal disini.

Kegiatan baru datang setelah Indische Partij dalam tahun 1913 dibubarkan dan sebagian besar dari anggota perkumpulan ini masuk kedalam Insulinde dan disitu mempunyai pengaruh yang besar, lebih-lebih sesudah pemimpin-pemimpin Indische Partij yang diasingkan datang kembali. Sebagai wakilnya dalam Volksraad adalah J.J.E. Teeuwen Tjipto Mangunkusumo (1918-1921) ,lalu P.F. Dahler (1921-1924).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun