|Indonesia yang Berkarakter|
Tulisan ini merupakan sekuel-sekuel-an dari dua artikel saya sebelumnya, 1 dan 2. Sangat menyenangkan menulis tentang kreativitas, karena tidak jauh dari kehidupan saya, seorang pemuda generasi milenial yang masih penuh dengan rasa penasaran. Penulis percaya, Indonesia tidak kekurangan sumber daya manusia yang berimajinasi tinggi. Jika teman-teman Kompasiener memiliki kesempatan, mari melihat credit title di film animasi terkenal seperti Star Trek, Iron Man, dan Transformer.
Teman-teman pasti menemukan nama orang-orang Indonesia di bagian animator. Ini semakin menunjukan bahwa masalah kreativitas, Indonesia tidak akan kalah dengan Negara-Negara lain. Tetapi mengapa sampai sekarang hanya sedikit karya asli Indonesia yang mendunia? Dalam dua artikel sebelumnya, saya menulis beberapa faktornya. Pada kesempatan kali ini, penulis akan mencoba membedah sedikit lebih dalam salah satu faktornya, yaitu kurangnya karakter dalam diri Warga Negara Indonesia.
Menurut KBBI, pengertian karakter adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Pada artikel "Beda Indonesia dan Jepang dalam menikmati Karya", saya menceritakan bahwa karakter dari penduduk Jepang adalah SuperbInner Child. Setiap penduduk Jepang memiliki sifat kekanak-kanakan yang dibina dengan baik. Hal ini yang membedakan Jepang dengan yang lain. Hal ini juga yang mempengaruhi Jepang dalam berkarya. Dalam tulisan tersebut, saya juga mengatakan bahwa Indonesia lack of character. Intinya, karakter adalah pembeda. Lantas, apa yang membuat Indonesia beda? Apa yang membuat Indonesia unik? Apa karakter Indonesia?
Salah satu karakter yang paling membuat Indonesia beda adalah keberagaman dalam tubuh bangsa. Banyak sekali perbedaan, mulai dari agama, budaya, suku, bahasa, sampai jenis mie instan. Banyaknya perbedaan  ini jarang dimiliki Negara lain. Ini aset yang perlu dibina. Selain melimpahnya perbedaan, ada satu kata lagi yang membuat Indonesia semakin spesial dan unik: Toleransi. Sudah berbeda, saling menghargai pula, inilah yang Negara luar akui tentang Indonesia, Bhineka Tunggal Ika.
Sudah menjadi rahasia umum kalau banyak Negara lain mengagumi perdamaian yang ada di Indonesia, padahal banyak perbedaan. Negara-negara di dunia juga mengakui, meskipun Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, tetapi masih dilindunginya kebebasan menganut agama bagi setiap penduduk Indonesia. Darimana Indonesia dapat keberagaman ini? Dari sejarah. Sejarah Indonesia adalah beragam tapi bersatu.
|Friendly|
Karakter lain yang membuat Indonesia beda, adalah Indonesia sangat bersahabat alias friendly.Cathie Draine, dalam bukunya yang berjudul 'Culture Shock, a Guide to Customs and Etiquette: Indonesia', mengatakan seperti ini , "Indonesians are very polite and courteous. Politeness often calls for ambiguity. The Indonesian and Javanese languages are full of euphemisms and vagueness. The Javanese have the tendency to talk politely around a delicate subject and get to the point without talking directly about it".Indonesia keren, kan? Indonesia ini sungguh bersahabat. Bahkan sampai banyak cerita lucu (entah benar atau tidak), perampok saja bisa urung merampok hanya karena calon korban memiliki kesamaan suku atau bahasa dengan pelaku. Cukup sering saya melihat orang Indonesia membantu orang asing yang kebingungan masalah arah di Bus Transjakarta.
|Agama Nomor 1|
Hal lain yang membuat Indonesia unik adalah hampir seluruh penduduknya mempercayai agama dan aliran kepercayaan. Agama adalah hal yang paling penting di Indonesia. Kepercayaan dan kebergantungan akan agama sudah melekat di kehidupan sehari-hari. Sudah menjadi tradisi di Indonesia, jika ada musibah pasti keluar kata-kata, "ada hikmahnya" atau "Tuhan sedang menyiapkan yang lebih baik". Masyarakat Indonesia yang sedang mengalami masa-masa sulit, cenderung mencari kedamaian hati melalui berdoa menurut agamanya masing-masing. Indonesia juga memiliki tempat ibadah yang banyak dan bermacam-macam, seperti masjid, gereja, pura, vihara, dan kelenteng. Ingin mengetahui lebih banyak tentang agama Hindu? Kunjungi Bali. Tentang budaya  agama Buddha? Candi  Borobudur tempatnya. Keunikan ini sangat susah disaingi Negara lain.
|Kehilangan Jati Diri & Identitas|
Karakter menciptakan selera. Selera mempengaruhi karya yang ada di masyarakat. Pekarya mengikuti apa selera penikmat karya. Karakter penduduk Indonesia adalah keberagamannya, penduduk yang bersahabat, dan percaya dengan agama. Lantas, apa untungnya memiliki karakter tersebut? Sayangnya, semboyan Bhineka Tunggal Ika hanyalah alat kampanye, yang pada ujungnya tidak diterapkan. Saling membakar rumah ibadah, gemar demo berjilid-jilid hingga pemilihan kepala daerah berbau intoleransi, adalah sedikit bukti bahwa saya, dan banyak warga Indonesia lainnya, ingin melenyapkan karakter bangsa.
Yang paling ironis adalah banyak penduduk Indonesia yang tidak sadar bahwa Indonesia itu sendiri unik, spesial. Hal ini berdampak dalam hal berkarya. Kita lebih mengapresiasi karya Negara tetangga. Salah satu teman saya, anti sekali menonton film buatan Indonesia. Alasannya karena ada opsi film barat, yang lebih menjamin kualitas. Aduh.
Penulis pernah melihat gambar yang dengan tepat mendeskripsikan keadaan Indonesia sekarang.
Pada akhirnya, saya belajar bahwa mungkin saya adalah alasan Indonesia kehilangan jati diri dan penyebab mengapa belum banyak karya Indonesia yang mendunia. Saya segera berbenah diri dan akan tetap percaya bahwa Indonesia adalah raksasa tidur yang sering dibicarakan dunia. Â
Karena Negeri yang memiliki  keberagaman, luas, dan kaya seperti Indonesia, ditakdirkan menjadi emas.
  Â
Referensi : 1, 2, 3, 4, 5Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H