Saya sangat mendukung apabila setiap mata pelajaran, murid diberikan waktu lebih banyak untuk berbicara di depan umum, daripada berjam-jam mendengarkan pendidik menerangkan materi. Setiap membahas suatu materi, siswa wajib lebih aktif dan berargumen di depan kelas. Lepaskan para peserta didik untuk berbicara, bergagasan! Seperti yang saya sebutkan diatas, otak yang encer harus diikuti dengan mulut yang bergagasan. Sangat disayangkan apabila masih ditemukan peserta didik yang masih canggung untuk ngomong di depan banyak orang. Berikan mereka panggung untuk mengeluarkan idenya.
| Pada Akhirnya |
Saya jadi teringat kata-kata tak bertuan, “Kebanyakan, orang yang memiliki ilmu sedikit, ngomongnya banyak”. Saya sepakat bahwa, apapun itu, ada sisi baik dan sisi buruk. Kata-kata tersebut ada baiknya, tapi lebih banyak ke buruknya. Izinkan saya meminjam kata-kata Pandji Pragiwaksono, “Ngomong doang itu gak doang!” Untuk berbicara, itu tidak doang. Just try it. Bisa? Berani? Kata Pak Anies Baswedan, “jangan meremehkan kata-kata, nanti anda akan membelah Jakarta”.
Jadi, mari berani berbicara, beropini, berargumen. Eh, jangan. Nanti anda dibilang ilmunya sedikit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H