Mohon tunggu...
Bagas Candrakanta
Bagas Candrakanta Mohon Tunggu... Mahasiswa -

SMI - Sopan Mengelaborasi Ide

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Generasi yang Tidak Memerlukan Bakat

22 Januari 2017   16:27 Diperbarui: 22 Januari 2017   16:46 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Plimbi.com

Zaman orang tua kita memiliki kesan hangat dan tenang. Seperti menikmati angin sepoi-sepoi dibawah pohon apel. Zaman saya, memiliki kesan crowdeddan serba ada. Zaman, yang menurut saya aneh jika orang tidak tahu akan sesuatu. Karena memang ada semua.

| Menjadi Siapa Saja |

Zaman sekarang, tidak perlu pusing mencari ojek, ada Go-Jek. Zaman sekarang, tidak perlu berjalan untuk mendapatkan tiket pesawat, ada Traveloka. Zaman sekarang, tidak perlu capek cari WarTel terdekat, ada whatsapp. Zaman sekarang, tidak perlu televisi, ada YouTube. Zaman sekarang, tidak perlu bertemu untuk melaksanakan rapat, ada Skype. 

Zaman sekarang, tidak usah bete memikirkan presentasi, ada Microsoft PowerPoint yang high-end.Zaman sekarang, tidak perlu panik mengirimkan barang, ada JNE. Zaman sekarang, tidak perlu menunggu koran untuk mengetahui berita, ada Kompas.com yang update tiap detik. Zaman sekarang tidak perlu takut mengeluarkan pendapat, ada UU No.9 tahun 1998. Zaman sekarang, tidak berpikir saja mungkin masih bisa hidup, karena ada semuanya. Masih adakah yang harus dipusingkan di zaman sekarang? Ada, membatasi hal yang seharusnya tidak dipikirkan. Memikirkan tidak mempunyai bakat, contohnya.

Pada akhirnya, Mari manfaatkan kemewahan fasilitas teknologi saat ini. Saya lebih bebas dari zaman orangtua saya, terutama kebebasan informasi. Semua orang sadar akan banyak ketersediaan informasi saat ini, tapi hanya segelintir orang yang memanfaatkan dengan benar. Dari sini, saya belajar untuk memanfaatkan dengan benar informasi yang bertebaran dimana-mana. 

Saya belajar untuk tidak memanfaatkannya dengan mempercayai berita HOAX dan membuat berita palsu. Sekarang, saya belajar, tidaklah wajar untuk memikirkan banyak hal yang sia-sia karena saya termasuk bagian dari dunia yang sudah berevolusi dan akan terus berkembang. Hei, saya termasuk di zaman yang semuanya ‘disuapin’.


Saya percaya, jika saya berhasil memanfaatkan keuntungan ini dengan benar, maka saya pemilik dunia. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun