Bangkit!Â
Penulis tidak menyalahkan mereka yang terlibat dalam acara kurang bermutu tersebut, tapi saya menyesalkan bagi mereka yang menghargai acara tersebut. Acara tersebut ada karena ada kita yang mau. Selama ini, mereka tidak salah, tapi kita yang keliru. Kita kurang bijak dalam menentukan pilihan tontonan.
Memang masih ada yang kurang bermanfaat, tapi ada kok tontonan di Indonesia yang layak diapresiasi. Sebut saja [My Stupid Boss] dan [Warkop DKI] yang mampu membuat banyak orang rela kakinya pegal akibat mengantri, tetapi membawa keceriaan setelah keluar dari bioskop. Ada [Rudy Habibie] dan [3 Srikandi], yang memberikan sebuah kesan baik setelah meninggalkan bioskop. Ada program televisi Mata Najwa, yang mengundang kita untuk tetap bersikap kritis. Yang paling baru ini, ada film [Cek Toko Sebelah] yang memberikan kita sebuah kisah yang mengharukan. Bahkan film ini sempat ditonton oleh Sang RI 1, lho! Walaupun saya yakin, alasan mengapa Pak Jokowi menonton karena anak bungsunya yang ikut bermain. Â Â
Jadi, salah bagi pihak yang resah dengan tontonan, yang kian ‘drama’ dan alay, menghendaki creator yang merubah tayangannya. Lebih baik ‘teriakan’ kepada orang terdekat kita yang masih menikmati tontonan tersebut. Karena merekalah ‘nyawa’ dari tayangan kurang bermanfaat tersebut.
Jika mereka bertobat, kita bisa berharap kreatifitas Indonesia akan lebih muncul ke permukaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI