Mohon tunggu...
Bagas Anugrah Permata Putra
Bagas Anugrah Permata Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, NIM 23107030052

Hidup seperti Laryy!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Program Makan Siang Gratis Prabowo: Beban Fiskal atau Investasi Masa Depan?

15 Juni 2024   10:56 Diperbarui: 15 Juni 2024   11:05 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reaksi Pasar dan Cadangan Devisa

Penurunan peringkat saham Indonesia oleh Morgan Stanley mencerminkan ketidakpastian pasar terhadap arah kebijakan fiskal dan risiko penguatan dolar AS. Meskipun cadangan devisa Indonesia meningkat menjadi USD 139 miliar pada akhir Mei 2024, peningkatan ini lebih banyak disebabkan oleh penerbitan surat utang negara (SUN). Rasio utang pemerintah terhadap PDB tercatat sebesar 38,64% pada April 2024, menunjukkan penurunan dari bulan sebelumnya, namun tetap menjadi perhatian bagi investor.

Pasar merespons dengan hati-hati terhadap perkembangan ini. Ketidakpastian mengenai kebijakan fiskal dan risiko eksternal seperti penguatan dolar AS dapat mengurangi aliran modal asing ke Indonesia. Investor cenderung mencari pasar dengan risiko lebih rendah dan potensi pertumbuhan yang lebih stabil, yang dapat mengakibatkan penurunan investasi di Indonesia.

Penurunan peringkat saham Indonesia oleh Morgan Stanley menggarisbawahi tantangan yang dihadapi pemerintah Prabowo Subianto dalam menjaga stabilitas fiskal dan kepercayaan investor. Program makan siang gratis dan peningkatan rasio utang memerlukan pengelolaan yang hati-hati untuk memastikan keberlanjutan fiskal. Penguatan dolar AS dan pelemahan rupiah menambah kompleksitas situasi, memaksa pemerintah untuk mencari keseimbangan antara ambisi kebijakan dan realitas ekonomi global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun