Mohon tunggu...
Bagas Anugrah Permata Putra
Bagas Anugrah Permata Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, NIM 23107030052

Hidup seperti Laryy!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Karier Berakhir, Legenda Tetap Hidup: Leonardo Bonucci Gantung Sepatu

30 Mei 2024   14:36 Diperbarui: 30 Mei 2024   14:44 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Leonardo Bonucci, pahlawan tim nasional Italia di final Piala Eropa 2020, telah memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola pada usia 37 tahun. Keputusan ini menandai akhir dari karir gemilang yang penuh dengan prestasi di level klub dan internasional.

Bonucci memulai karir profesionalnya bersama Inter Milan, tetapi namanya menjadi besar ketika ia bergabung dengan Juventus pada tahun 2010 dari Bari. Selama di Juventus, Bonucci menjadi salah satu bek tengah terbaik di dunia, berkat kombinasi keahlian bertahan yang kuat dan kemampuan memulai serangan dari belakang.

Selama dua periode bersama Juventus, Bonucci bermain dalam 502 pertandingan, mencetak sejumlah gol penting, dan membantu klub meraih delapan gelar Serie A, empat Coppa Italia, dan lima Supercoppa Italiana. Selain Juventus, Bonucci juga sempat bermain untuk AC Milan, Union Berlin, dan Fenerbahce.

Puncak karir Bonucci di level internasional adalah ketika ia membantu Italia memenangkan Piala Eropa 2020. Di final yang dramatis melawan Inggris di Stadion Wembley, Bonucci mencetak gol penyama kedudukan yang membawa pertandingan ke adu penalti, di mana Italia akhirnya keluar sebagai juara.

Bonucci mencatat 121 penampilan untuk tim nasional Italia, menunjukkan konsistensi dan dedikasi yang luar biasa. Ia menjadi figur kunci dalam lini pertahanan Italia selama lebih dari satu dekade.

Musim terakhir Bonucci di sepak bola profesional dijalani bersama klub Turki, Fenerbahce. Ia bergabung dengan klub tersebut pada Januari 2024 setelah sebelumnya bermain untuk Union Berlin. Bonucci berharap bisa dipanggil kembali ke timnas Italia untuk Piala Eropa 2024, namun harapan tersebut tidak terwujud karena pelatih Luciano Spalletti tidak memasukkannya dalam skuad.

Meski demikian, Bonucci tetap menunjukkan kelasnya di Fenerbahce. Pada pertandingan terakhirnya, Fenerbahce meraih kemenangan 6-0 atas Istanbulspor. Namun, hasil tersebut tidak cukup untuk merebut gelar juara dari Galatasaray yang unggul tiga poin.

Pengumuman pensiun Bonucci disampaikan melalui media sosial, di mana ia membagikan gambar-gambar perjalanan karirnya. Dalam pernyataannya, Bonucci mencerminkan perasaan bangga dan syukur atas karir yang telah dijalani. Juventus, klub yang paling lama dibelanya, juga memberikan penghormatan khusus melalui situs resmi mereka.

"Sebagai seorang anak, saya memimpikan kisah yang akan saya ceritakan, menjanjikan diri saya sendiri prestasi untuk dirangkul melawan yang terbesar, merayakan, memiliki keyakinan melalui kesulitan dengan keberanian," tulis Bonucci.

Mantan rekan setim Bonucci di Juventus dan tim nasional Italia, Gianluigi Buffon, juga memberikan penghormatan melalui media sosialnya. Buffon menyatakan bahwa pensiunnya Bonucci membawa kesedihan namun juga kebanggaan atas apa yang telah dicapai bersama.

"Leo yang hebat, rekan dalam banyak pertempuran, dengan keyakinan yang sama, sekarang saya tahu bahwa Anda akan menatap masa depan dengan tekad seperti biasa," tulis Buffon.

Leonardo Bonucci meninggalkan warisan yang besar dalam dunia sepak bola. Keahliannya sebagai bek tengah, kepemimpinannya di lapangan, dan kontribusinya dalam meraih banyak gelar menjadikannya salah satu pemain terhebat dalam sejarah Juventus dan tim nasional Italia.

Kiprahnya selama 19 tahun di dunia sepak bola profesional penuh dengan momen-momen luar biasa yang akan selalu dikenang oleh para penggemar. Meskipun ia telah memutuskan untuk gantung sepatu, pengaruh dan warisannya akan terus hidup dalam cerita-cerita sepak bola dan hati para penggemar.

Meskipun Bonucci berharap untuk bisa tampil di Piala Eropa 2024, keputusan pelatih Luciano Spalletti untuk tidak memasukkannya ke dalam skuad nasional menjadi tanda bahwa sudah waktunya bagi Bonucci untuk menggantung sepatu. "Sudah waktunya untuk pensiun," kata Bonucci dalam salah satu pernyataannya.

Bonucci tetap optimis menghadapi masa depan. Dalam pesan terakhirnya kepada para penggemar, ia menyatakan bahwa ia akan tetap dekat dengan dunia sepak bola, meskipun dalam kapasitas yang berbeda. "Saya akan selalu menjadi bagian dari sepak bola, meski tidak lagi di lapangan," kata Bonucci.

Selama karirnya, Bonucci tidak hanya dikenang sebagai bek tengah yang tangguh, tetapi juga sebagai seorang pemimpin yang selalu memberikan 100% di setiap pertandingan. Dedikasinya, semangat juangnya, dan kemampuannya untuk bangkit dari tantangan menjadikannya panutan bagi pemain muda.

Leonardo Bonucci telah menutup bab penting dalam hidupnya, tetapi ceritanya di dunia sepak bola akan selalu diingat. Pengaruhnya sebagai pemain dan kepribadiannya sebagai pemimpin akan tetap menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Selamat menikmati masa pensiun, Leonardo Bonucci. Terima kasih atas dedikasi dan semua momen bersejarah yang telah Anda ciptakan. Warisan Anda akan terus hidup di dalam hati para penggemar dan dalam sejarah sepak bola dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun