Mohon tunggu...
Bagas Antariksawan
Bagas Antariksawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membuat artikel tentang bahasa

mahasiswa semester 1 program studi sastra indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Heran dengan Hasil PPDB, Kepala Sekolah Swasta Serbu DPRD Tangsel

10 Agustus 2023   23:48 Diperbarui: 11 Agustus 2023   00:01 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangerang Selatan -- Perkumpulan Kepala Sekolah Swasta (PKSS) Kota Tangerang Selatan melakukan aksi damai didepan kantor DPRD Tangerang Selatan, aksi ini dilakukan sebagai protes terhadap hasil PPDB yang tidak berjalan sesuai dengan ketetapan yang berlaku. lebih dari 150 kepala sekolah dan guru swasta menyalurkan aspirasinya dalam aksi damai yang dilakukan pada hari rabu tanggal 10 agustus 2023 di Tangerang Selatan.

PKSS berpendapat jika penerimaan siswa baru tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah sebuah rekayasa. Kejanggalan mulai terlihat ketika jumlah siswa yang membeludak dalam satu kelasnya, dalam satu kelas yang biasanya diisi oleh 32 sampai 36 siswa, sekarang menjadi 50 sampai dengan 70 siswa

"siswa titipan" merupakan sebutan untuk anak murid yang dibawa oleh anggota dewan agar bisa masuk kedalam sekolah negeri. Anggota dewan memanfaatkan kekuasaanya untuk memasukan siswa kedalam sekolah negeri yang membuat jumlah siswa sekolah negeri melebihi jumlah yang sudah ditetapkan.

Dengan banyaknya siswa yang masuk ke sekolah negeri akan membuat sekolah-sekolah swasta kehabisan anak murid dan ada kemungkinan untuk menutup sekolahnya. Sudah banyak sekolah swasta yang menutup sekolahnya karena kehabisan murid.

"Menurut saya demo tersebut merupakan hal yang penting untuk keberlanjutan pendidikan di kota tangerang selatan agar pemerintah daerah membuka mata dan memperhatikan sekolah sekolah swasta agar kesejahteraan guru dan sekolah tidak hanya pada sekolah dan guru ngegeri saja tapi merata" ujar Yogi Prassetio, guru informatika, rabu (9/8).

Dari tahun ke tahun penerimaan siswa baru sudah rutin dilakukan, namun di tahun ini bentuk kejanggalan yang terjadi begitu jelas dan sangat merugikan banyak pihak. Jumlah siswa yang lebih dari 50 orang dalam satu kelasnya menjadikan kegiatan belajar mengajar tidak berjalan dengan baik.

Kepala sekolah dan guru swasta berharap dengan adanya perubahan untuk PPDB kedapanya, karena hal-hal seperti ini sudah harus segara diatasi agar tidak merugikan banyak pihak. Transparansi kegiatan penerimaan siswa baru ini dilakukan dengan cara yang benar dan tidak melakukan kecurangan-kecurangan dalam bentuk apapun itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun