Mohon tunggu...
Andreas Bagas
Andreas Bagas Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Fisip Uajy 2018

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Perjuangan Mendapatkan Perempuan Idaman yang Dikejar Mati-matian dalam Film "Single 1 dan Single 2"

15 Desember 2020   00:29 Diperbarui: 15 Desember 2020   07:45 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: republika.co.id

Berbeda dari tulisan kompasiana yang sebelumnya, pada kesempatan kali ini saya akan mengulas dua film sekaligus untuk pengumpulan tugas UAS. Pada kali ini saya memutuskan untuk mengulas film Single 1 (2015) dan film Single 2 (2019).

Kedua film ini sama-sama bagus bagi saya, karena mengandung kesan dan pesan yang baik bagi penonton film. Benar, memang film ini bercerita tentang seorang laki-laki yang hampir berumur 30 tahun yang belum pernah berpacaran dan belum mempunyai pekerjaan yang tetap. Hingga ibu Ebi sendiri menyampaikan pesan bahwa menyuruh Ebi untuk segera menikah. Hal ini membuat Ebi kebingungan dan membuat dia kehilangan semangat.

Ibu dan adik Ebi selalu memberikan dukungan kepadanya, untuk selalu memberi semangat terhadapnya tidak lupa dengan teman-temannya juga memberikan dukungan untuk Ebi bisa mendapatkan pujaan hatinya. Yang menjadi masalah disini ada pada Ebi sendiri, yang kurang percaya diri dalam berkomunikasi di depan perempuan.

Setelah menonton kedua film ini, membuat perasaan saya menjadi kasihan dengan Ebi. Karena di umurnya yang sudah sekarang ini ia belum juga mendapatkan kekasih yang dia inginkan. Karena penyakitnya yang gugup ketika mau mengungkapkan perasaannya di depan perempuan yang dia suka. Tentu saja hal ini masih mengganjal dihati Ebi karena belum bisa menyatakan cintanya.

Single 1 merupakan film terkenal pada waktu itu karya sutradara Raditya Dika yang sekaligus menjadi aktor Ebi dalam film tersebut. Dari kelanjutannya, film Single 1 ini membuat bagian yang kedua pada tahun 2019. Walaupun ada kelanjutannya, tetapi isi dari adegannya hampir sama dengan yang episode 1. Tokoh-tokoh aktor pemainnya juga masih ada yang sama dalam pembuatan Single 2 ini.

Mengambil potret dari kisah pribadi Ebi, film Single 1 dan 2 ini mengangkat tema jomblo. Ebi mempunyai permohonan ketika ia berusia genap 30 tahun, Ebi harus sudah memiliki pasangan dan tidak jomblo lagi. Dari film Single 1 perjalanan kisah Ebi yang pemalu masih mempunyai kaitan dengan Angel perempuan yang dia sukai sejak pertama kali ketemu.

Dari film yang pertama ini rekan-rekan Ebi yang selalu mendukungnya setelah seiring berjalannya waktu, mereka sudah menikah masing-masing, kecuali Ebi yang masih lajang. Dalam film Single 2, Ebi masih menjalin hubungan dengan Angel walaupun berbeda tempat dan saling berjauhan.

Tetapi, ada suatu kesempatan bagi Ebi untuk ketemu Angel di Bali karena ada acara keluarga Ebi yang bikin acara disana. Adik Ebi, Alva mengundang Angel juga untuk datang dan bertemu dengan Ebi setelah sekian lama tidak berjumpa. Isu yang diangkat dalam film ini adalah mengenai kisah seorang yang ingin mencari pujaan hatinya yang masih beredar luas juga di kalangan masyarakat.

Tentang kaum laki-laki dan perempuan dalam film ini mengangkat perbedaan sudut pandang gender. Sebagai puncaknya, dalam film ini selalu menceritakan tentang laki-laki yang berusaha keras mendapatkan perempuan yang dia dambakan. Namun, dalam Single 1 dan 2 selalu ada saja orang ketiga yang menjadi saingan Ebi untuk mendapatkan Angel.

Dalam film tersebut Ebi yang merasakan kesendiriannya itu, lalu mengikuti komunitas perkumpulan orang-orang single dalam lingkup dia. Dalam komunitasnya tersebut ada juga yang sudah berumur lebih tua daripada Ebi yang masih berstatus single hingga sekarang. Komunitas tersebut merupakan acara bagi kaum single untuk menghindari kesendiriannya.

sumber foto: liputan6.com
sumber foto: liputan6.com

Film Single 1 dan 2 menyuguhkan alur cerita tentang seorang ibu yang membesarkan kedua anaknya tanpa seorang ayah yang menemaninya. Dengan keluarga yang sudah tidak komplit lagi, Ebi dan Alva selalu nurut dengan ibunya.

Meskipun ibunya yang sudah tua saat ini, dia masih terlihat sehat bugar dan tampil keren. Karakter ibu yang selalu menyuruh Ebi untuk segera menikah sebelum berusia 30 tahun.

Pada umumnya keluarga yang utuh terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah dan ibu berperan sebagai orang tua bagi anak-anaknya. Namun, dalam kehidupan nyata sering dijumpai keluarga dimana salah satu orang tuanya sudah tidak ada lagi. Keadaan seperti ini menimbulkan apa yang disebut dengan keluarga dengan single parent.

Menurut Hurlock (1999: 199) orang tua single (single parent) adalah orang tua yang telah menduda atau menjanda entah bapak atau ibunya, mengasumsikan tanggung jawab untuk membesarkan anak-anaknya setelah kematian pasangannya, perceraian atau kelahiran anak di luar menikah. Dibuktikan dalam adegan dalam film Single 2 ketika di akhir bagian ibu Ebi, Ebi, dan Alva pergi ke makam untuk melayat ayahnya yang sudah tiada.

sumber foto: republika.co.id
sumber foto: republika.co.id

Dalam film Single 1 dan 2 ini menggunakan analisis film dengan metode analisis teks secara visual dan menggunakan dialog. Bentuk film Single 1 dan 2 ini memaparkan tentang Ebi yang bekerja sebagai seorang stand up comedy ini juga usahanya yang kuat untuk mendapatkan Angel. 

Dari karakter Ebi yang pemalu ini, dia justru malah bisa berbicara di depan umum dan membuat semua orang tertawa. Namun, disisi lain ketika Ebi ingin mengungkapkan perasaannya kepada perempuan yang dia suka, Ebi selalu gugup dan gagal untuk mengungkapkannya.

Ebi yang tinggal di kos-kosan dengan dua orang sahabatnya Johan dan Nardi ini selalu memberikan semangat untuk Ebi dalam mencarikan perempuan. Sudah berbagai cara yang dilakukan mulai dari mengajak Ebi ke diskotik dan mencari perempuan disana.

Namun, Ebi salah dalam menemukan perempuan. Perempuan yang dia temukan disana ternyata adalah transgender yang dulunya adalah seorang laki-laki yang berubah menjadi perempuan.

Karena suara musik Dj yang sangat keras, Ebi tidak mendengar penjelasan perempuan tadi yang mengatakan bahwa dirinya dulu adalah seorang laki-laki. Ebi hanya meng-iyakan saja apa yang perempuan itu katakan.

Tahap yang kedua, Ebi berhasil mengajak keluar Alika anaknya Ibu laundryan langganan Ebi untuk makan malam. Alika pun berkenan menerima tawaran dari Ebi untuk makan malam dengannya.

Perbedaan film Single 1 dan 2 tidak jauh berbeda dari perihal durasi yang disajikan. Pemerannya pun juga ada yang sama juga, ada yang diganti meskipun tidak banyak.

Alur cerita yang disajikan juga hampir sama dengan yang episode pertama. Ebi di episode yang kedua ini, masih kuat dengan pedomannya untuk masih mengejar cinta Angel. Namun di akhir film Single 2 ini, terjadi kesalah pahaman komunikasi antara Ibu Angel dengan Ebi ketika sedang makan siang dengan menu nasi goreng buatan Ebi.

sumber foto: liputan6.com
sumber foto: liputan6.com

Karena ibu Angel sendiri mengalami sakit pikun atau lupa ingatan, Ebi salah mengartikan maksud ucapan ibu Angel. Karena laki-laki yang dia sukai adalah Ebi, tetapi ibu Angel menyebutnya Arya yaitu laki-laki yang selalu menemani Angel saat di Bali.

Daftar Pustaka:

Andhani, W dan Putri, I. P. (2017). Representasi Peran Ibu Sebagai Single Parent Dalam Film "Sabtu Bersama Bapak" (Analisis Semiotika John Fiske Dalam Film "Sabtu Bersama Bapak"): e-Proceeding of Management, Vol.4, No.3, 3160.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun