Kemudian tempe digiling menggunakan alat blender hingga tempe menjadi ukuran yang kecil. Hasil blender tempe kemudian diayak menggunakan ayakan 60 mesh yang berfungsi untuk memisahkan partikel yang lebih kecil dan yang lebih besar. Sehingga tepung tempe yang dihasilkan terpisaj dari kontaminan. Tampilan fisik dari tepung tempe ini memiliki warna yang lebih gelap dari tepung umumnya, teksturnya pun sedikit kasar.Â
Tepung tempe sendiri memiliki banyak manfaat yaitu dapat meningkatkan kadar protein pada produk, selain itu merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan masyarakat akan tepung terigu. Tepung tempe dapat dijadikan sebagai pensubstitusi tepung terigu karena kandungan protein tepung tempe lebih tinggi dari tepung terigu.Â
Salah satu keragaman dari pengolahan tepung tempe ialah bisa digunakan selaku bahan kering dalam pembuatan kue basah, kue kering dan bakso. Tepung tempe dapat digunakan sebagai alternatif tepung terigu dan tepung lainnya dalam pembuatan adonan bakso.Â
Tepung tempe diklaim lebih ramah terhadap konsumen diabetes karena rendah karbohidrat. Pada penelitian Banobe, C.O dkk (2019) penambahan tepung tempe 70% memiliki total antioksidan sebesar 78,34%. Hal ini menjadi informasi yang sangat positif mengingat tepung tempe ini bertujuan untuk alternatif tepung yang sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H