Mohon tunggu...
Bagas Aditya Pangestu
Bagas Aditya Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Literasi Digital: Melindungi Diri dari Misinformasi di Media Sosial

11 November 2024   13:05 Diperbarui: 11 November 2024   13:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini pada era digital yang terus berkembang, salah satu sumber informasi utama yang digunakan oleh masyarakat adalah media sosial. Dengan adanya kemudahan akses informasi, muncul sebuah tantangan besar berupa misinformasi dan disinformasi. Literasi digital menjadi keterampilan yang sangat penting untuk membantu individu melindungi diri dari informasi yang salah. Dalam hal ini kita akan membahas pentingnya Literasi Digital untuk melindungi diri dari misinformasi di media sosial.

Apa sih Literasi Digital itu?

Literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan yang menggunakan suatu pemikiran kritis dalam mencerna suatu informasi di media sosial. Literasi digital merupakan hal yang harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap orang untuk mencerna informasi yang ada di media. Kemampuan ini agar kita terhindar dari segala bahaya di media sosial, seperti hoax, disinformasi, misinformasi, dan lain sebagainya. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana informasi diproduksi dan disebarkan, serta kemampuan untuk berpikir kritis terhadap konten yang ditemukan di internet. Menurut Gilster (1997), literasi digital bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga mencakup proses berpikir kritis ketika berhadapan dengan media digital.

Mengapa Misinformasi Menjadi Masalah?

Misinformasi mengarah pada ketidakbenaran suatu informasi yang disebarkan ke media sosial, yang bersifat menyesatkan seseorang, tetapi tidak adanya niat jahat dalam penyebaran informasi tersebut, sedangkan disinformasi adalah kebalikan dari misinformasi yang dimana informasi tersebut sengaja dibuat dengan niat jahat untuk menipu pembaca. Kedua jenis informasi ini dapat menyebabkan kebingungan, ketakutan, dan bahkan konflik di masyarakat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa misinformasi menjadi masalah serius:

  1. Pengaruh terhadap opini publik: Misinformasi dapat membentuk pandangan dan sikap masyarakat terhadap isu-isu penting seperti kesehatan, politik, dan lingkungan.
  2. Krisis kepercayaan: Ketika orang tidak dapat membedakan antara informasi yang benar dan salah, kepercayaan terhadap media dan institusi publik dapat menurun.
  3. Dampak sosial: Misinformasi dapat memicu perpecahan sosial dan konflik antar kelompok masyarakat.

Peran Literasi Digital dalam Mengatasi Misinformasi

Literasi digital membantu individu untuk:

1. Memahami sumber informasi: Dengan literasi digital yang baik, seseorang dapat mengevaluasi kredibilitas sumber informasi dan memahami konteks di baliknya.

2. Berpikir kritis: Merupakan sebuah kemampuan individu dalam menganalisis sesuatu secara lebih dalam dengan cermat dan mempertanyakan kebenaran suatu klaim.

3. Mengenali taktik manipulatif: Banyak penyebar misinformasi menggunakan taktik manipulatif seperti clickbait. Literasi digital membantu individu mengenali taktik ini.

Cara Meningkatkan Literasi Digital

Ada beberapa langkah untuk kita meningkatkan literasi digital:

- Edukasi diri sendiri: Mengikuti kursus online atau membaca buku tentang literasi digital.

- Diskusikan dengan orang lain: Ajak teman atau keluarga untuk berdiskusi tentang isu terkini dan cara mengevaluasi informasi.

- Praktikkan verifikasi: Latih diri Anda untuk selalu memverifikasi informasi sebelum membagikannya di media sosial.

- Ikuti sumber yang terpercaya: Dengan berlangganan berita dari sumber-sumber yang terpercaya hal tersebut memiliki reputasi baik dalam melaporkan berita.

Kesimpulan

Di tengah maraknya misinformasi di media sosial, Setiap individu harus memiliki keterampilan atau kemampuan literasi digital karena hal tersebut sangat penting untuk dimiliki di era sekarang. Dengan memahami cara mengevaluasi dan menganalisis informasi, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan orang lain dari dampak negatif misinformasi. Mari tingkatkan literasi digital kita agar kita bisa melindungi diri dari misinformasi dan kita dapat menjadi pengguna media sosial yang lebih cerdas dan bertanggung jawab!

References

Br Ginting, R. V., Arindani, D., Lubis, C. W., & Shella, A. P. (2022). LITERASI DIGITAL SEBAGAI WUJUD PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Retrieved from https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pasopati/article/view/10869/5527

Naufal, H. A. (2021). Literasi Digital. Retrieved from https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:t8Dm24COzckJ:scholar.google.com/+literasi+digital&hl=id&as_sdt=0,5

Restianty, A. (2018). Literasi Digital, Sebuah Tantangan Baru Dalam Literasi Media. Retrieved from https://ejournal.upi.edu/index.php/gunahumas/article/view/28380

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun